Pelayo (dari Asturias)
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Pelayo (Bahasa Spanyol: Pelayo; Bahasa Portugal: Pelágio; Bahasa Latin: Pelagius ) (690–737) adalah pendiri dari Kerajaan Asturias, bertahta dari 718 hingga kematiannya. Pelayo merupakan tokoh dalam pengambilalihan kembali Iberian peninsula (saat ini adalah Portugal dan Spanyol) dari tangan Bangsa Moors.
[sunting] Biografi
Pelayo adalah seorang bangsawan di Kerajaan Visigothic yang memegang kekuasaan di Hispania dari abad kelima hingga direbut oleh bangsa Moors pada perang Guadalete pada tahun 711. Dia menyelamatkan diri dari penangkapan di Sungai Guadalete. Pelayo kemungkinan merupakan salah satu pengawal pribadi Roderic (dari Asturias), Raja Visigothic. Pelayo kembali ke wilayah asalnya (wilayah utara Spanyol saat ini) dan menjadi pemimpin perlawanan terhadap Manuza, gubenur tunjukan Bangsa Moors di wilayah tersebut.
Dia ditangkap pada tahun 717 dan dipenjara oleh Bangsa Moors namun beberapa saat kemudian, dia berhasil melarikan diri dan kembali ke Asturias, di mana dia berhasil mengalahkan Manuza dan mendirikan Kerajaan Asturia pada 718, dengan ibukota di Cangas de Onis. Berdasarkan tradisi Visigothic, dia dipilih sebagai raja pertama berdasarkan pemungutan suara oleh rakyat Asturias.
Beberapa tahun kemudian, Kerajaan Asturias menghadapi tekanan yang semakin kuat. Hingga tahun 722, Kerajaan Asturias dalam kondisi yang tidak aman, ketika tentara Bangsa Moors (termasuk pasukan berkuda dengan senjata berat) dikirim untuk menghancurkan Kerajaan Asturias dalam pertempuran di Covadonga. Namun Pelayo berhasil memenangkan pertempuran dengan taktiknya yang cemerlang, Pelayo dan pasukannya yang kecil dikenal dengan sebutan "thirty wild donkey (Bahasa Indonesia: 30 keledai liar)". Kemenangan ini memberikan dampak yang luar biasa kepada penduduk Asturias dan wilayah sekitarnya, dan memperbesar jumlah tentara Pelayo. Dengan peningkatan kekuatan militer, Pelayo melipat gandakan wilayah Kerajaan Asturias dengan menyerbu wilayah Moors bagian selatan. Karena kemenangan tersebut, Pelayo diangkat sebagai pahlawan bagi Asturias dan Spanyol, dan Portugal.
Pelayo wafat pada tahun 737. Anaknya Favila menjadi raja menggantikan Pelayo, namun menurut catatan sejarah, Favila tidak bertahta dalam waktu yang lama karena terbunuh oleh seekor beruang.