Bhagawad Gita
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Artikel ini adalah bagian dari seri Susastra Hindu |
|
![]() |
|
Veda | |
---|---|
Rgveda · Yajurveda | |
Samaveda · Atharvaveda | |
Pembagian Veda | |
Samhita · Brahmana | |
Aranyaka · Upanishad | |
Upanishad | |
Aitareya · Bṛhadāraṇyaka | |
Īṣa · Taittirīya · Chāndogya | |
Kena · Muṇḍaka | |
Māṇḍūkya ·Praśna | |
Śvetaśvatara | |
Wedangga | |
Śikshā · Chanda | |
Vyakarana · Nirukta | |
Jyotisha · Kalpa | |
Itihasa | |
Mahabharata · Ramayana | |
Susastra lainnya | |
Smrti · Purana | |
Bhagavad Gita · Sutra | |
Pancaratra · Tantra | |
Kumara Vyasa Bharata · Stotra | |
Hanuman Chalisa · Ramacharitamanas | |
Shikshapatri · Vachanamrut | |
Lihat pula | |
Mitologi | |
Kosmologi | |
Dewa-Dewi | |
Portal Hindu |
Bhagawad Gita (Sansekerta भगवद् गीता) atau Bhagawad Gītā atau Bhagawad Gîtâ, artinya adalah Nyanyian sang Bagawan (orang suci). Bhagawad Gita adalah sebuah bagian dari Mahabharata yang termasyhur, dalam bentuk dialog yang dituangkan dalam bentuk syair. Dalam dialog ini sang Kresna adalah pembicara utama yang menguraikan ajaran-ajaran falsafinya kepada sang Arjuna yang menjadi pendengarnya.
Syair ini merupakan interpolasi atau sisipan yang dimasukkan kepada Bhismaparwa. Adegan ini terjadi pada permulaan Bharatayuddha. Saat itu Arjuna berdiri di atas bukit dan memandang ke bawah, ke tempat seberang di mana berada para Korawa dan sekutu-sekutu mereka. Arjuna harus memerangi mereka semua, tetapi ia dilanda kesedihan dan kebimbangan. Karena meskipun mereka pernah berbuat jahat terhadapnya, mereka tetap saudara-saudari dan sahabat-sahabat yang sudah ia kenal dan dikasihinya. Lalu ia diberi wejangan dan nasehat-nasehat oleh Kresna yang berlaku sebagai sais Arjuna.
Daftar isi |
[sunting] Penulis
Penulis Bhagawad Gita tidaklah dikenal, tetapi yang jelas bukanlah Vyasa yang dikatakan menggubah Mahabharata. Yang bisa dikatakan dari penulis Bhagawad Gita, ialah bahwa ia pasti seorang brahmana dan juga seorang waisnawa, atau pemuja Batara Wisnu. Selain itu ia adalah seorang filsuf yang sangat pandai dan besar daya khayalnya.
[sunting] Bhagawad Gita yang kekal
Bagaimana pun juga, penulis Bhagawad Gita tidak diketahui secara pasti karena Bhagawad Gita merupakan ajaran agama Hindu yang sangat tua sekali umurnya. Umat Hindu meyakini, Bhagawad Gita merupakan ilmu pengetahuan abadi, yakni sudah ada sebelum umat manusia menuliskan sejarahnya dan ajarannya tidak akan dapat dimusnahkan.
Dalam Bhagawad Gita, Tuhan melalui perantara Sri Kresna bersabda:
Śrī bhagavān uvāca: imam vivasvate yogam proktāvan aham avyayam vivasvān manave prāha manur iksvāke ‘bravit (Bhagavad Gītā, 4.1)
Arti: Sri Bhagawan (Kresna) bersabda: Aku telah mengajarkan ilmu pengetahuan yang abadi ini kepada Dewa matahari, Vivasvan. Vivasvan mengajarkan ilmu ini kepada Manu, ayah manusia. Manu mengajarkan ilmu ini kepada Iksvaku.
Pada sloka di atas, Tuhan berkata kepada Arjuna, bahwa ajaran dalam Bhagawad Gita sudah pernah ia jabarkan kepada Vivasvan, Sang Dewa matahari, sebelum ia tuturkan kepada Arjuna pada saat perang Bharatayuddha akan berlangsung. Berarti Bhagawad Gita yang disampaikan kepada Arjuna merupakan ajaran yang dituturkan kembali untuk yang kedua kalinya oleh Tuhan.
Menurut Kresna, Dewa mataharilah yang pertama kali menerima ajaran Bhagawad Gita, lalu ia bersabda pada putranya, Manu. Manu menurunkan ajaran Bhagawad Gita kepada Iksvaku, maharaja di bumi. Pada masa itu ajaran-ajaran Bhagawad Gita disampaikan secara lisan. Bhagawad Gita disusun sebagai sebuah kitab oleh Bhagawan Vyasa setelah umat manusia mengenal tulisan.
Menurut penjelasan yang dijabarkan kitab Bhagawad Gita, bagaimanapun penafsiran seseorang terhadap asal muasal Bhagawad Gita, ia tidak akan pernah menemukan kepastian jika masih terikat dengan hal-hal duniawi. Ajaran Bhagawad Gita bersifat apauruseya, artinya melampaui kekuatan manusia.
[sunting] Masa Penulisan
Bhagawad Gita ini dikatakan mendapat pengaruh dari keenam aliran Hindu atau sad darsana, terutama dari aliran Samkhya, Yoga dan Wedanta. Para pakar berpendapat bahwa syair ini ditulis kurang lebih pada abad ke dua ata ketiga Masehi.
[sunting] Daftar isi
Kitab ini terdiri dari 18 bagian:
- Bagian pertama, Arjuna Wisada Yoga, menguraikan keragu-raguan dalam diri Arjuna
- Bagian kedua, Samkhya Yoga, menguraikan yoga dan samkhya
- Bagian ketiga, Karma Yoga, menguraikan pencapaian yoga karena karma, usaha, perbuatan
- Bagian keempat, Jñana Yoga, menguraikan pencapaian yoga karena ilmu pengetahuan suci
- Bagian kelima, Karma Samnyasa Yoga, menguraikan pencapaian yoga karena prihatin
- Bagian keenam, Dhyana, menguraikan tentang makna Dhyana sebaga satu sistem dalam yoga
- Bagian ketujuh, Jñana Wijñana, menguraikan pencapaian yoga karena budi
- Bagian kedelapan, Aksara Brahma Yoga, menguraikan hakikat akan Kekekalan Tuhan
- Bagian kesembilan, Raja Widya Rajaguhya Yoga, Hakikat Ketuhanan sebagai raja dari segala ilmu pengetahuan (widya)
- Bagian kesepuluh, Wibhuti Yoga, menguraikan akan sifat hakikat Tuhan yang absolut, tanpa awal, pertengahan dan akhir
- Bagian kesebelas, Wiswarupa Darsana Yoga, kelanjutan dari Vibhuti Yoga, dijelaskan dengan manifestasi secara nyata
- Bagian keduabelas, Bhakti Yoga, menguraikan mencapai yoga dengan bhakti
- Bagian ketigabelas, Ksetra Ksetrajña Yoga, menguraikan hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa dalam hubungan dengan purusa dan prakrti
- Bagian keempatbelas, Guna Traya Wibhaga Yoga, membahas Triguna - Sattvam, Rajas dan Tamas
- Bagian kelimabelas, Purusottama Yoga, menguraikan beryoga pada purusa yang Maha Tinggi, Hakikat Ketuhanan
- Bagian keenambelas, Daiwasura Sampad Wibhaga Yoga, membahas akan hakikat tingkah-laku manusia, baik dan buruk
- Bagian ketujuhbelas, Sraddha Traya Wibhaga Yoga, menguraikan kepercayaan dan berkeyakinan pada Triguna
- Bagian kedelapanbelas, Moksa Samnyasa Yoga, merupakan kesimpulan dari semua ajaran yg menjadi inti tujuan agama yang tertinggi.
[sunting] Bhagawad Gita dalam budaya Jawa Kuna dan Bali
Orang Jawa Kuna dan Bali sudah mengenal Bhagawad Gita karena kontak dengan India dan pengaruh agama Hindu pada masa dahulu.
[sunting] Bhismaparwa
Dalam buku keenam Mahabharata Jawa Kuna Bhismaparwa, sebuah ringkasan Bhagawad Gita ada pula. Tetapi menurut banyak pakar, penterjemah Jawa Kuna kurang paham akan bahasa Sansekerta, sehingga terjemahannya kurang sempurna. Bhagawad Gita dalam Bhismaparwa ini terdiri dari seloka-seloka dalam bahasa Sansekerta yang diikuti dengan terjemahan dalam bahasa Jawa Kuna setelah setiap seloka atau sloka.
[sunting] Bharatayuddha
Dalam kakawin Bharatayuddha Jawa Kuna, yang konon digubah dari aslinya dalam bentuk prosa, Bhagawad Gita tidaklah didapati. Hanya dua bait saja ditulis untuk menguraikan wejangan-wejangan Kresna kepada Arjuna. Bait-bait ini berasal dari pupuh 10, bait 12 dan 13:
(12)
- mulat mara sang Arjunâsemu kamânuṣan kasrepan
- ri tingkah i musuhnira n paḍa kadang taya wwang waneh
- hana wwang anaking yayah mwang ibu len uwânggeh paman
- makâdi Krpa Salya Bhiṣma sira sang dwijânggeh guru
(13)
- ya kâraṇaniran pasabda ri narârya Krṣṇâteher
- aminta wurunga ng lagâpan awelas tumon Korawa
- kuneng sira Janârdanâsekung akon sarṣâpranga
- apan hila-hila ng kṣinatriya surud yan ing paprangan
[sunting] Terjemahan
(12)
- Maka melihat merekalah sang Arjuna dan iapun terliputi rasa kasihan
- sebab musuh-musuhnya bukanlah orang asing
- ada sanak saudara dari pihak ayah maupun ibu, dan juga paman-paman
- seperti Krepa, Salya, Bhisma dan gurunya (bhagawan Drona).
(13)
- Oleh sebab itu, ia lalu berbicara kepada prabu Kresna,
- meminta supaya ia menghentikan peperangan, karena kasihan melihat para Korawa.
- Akan tetapi sang Janardana (Kresna) menyuruhnya tetap berperang
- sebab seseorang yang dianggap sebagai ksatria tidaklah diperbolehkan mengundurkan diri dari peperangan.
[sunting] Lihat pula
|
![]() |
---|---|
Daftar Kitab: Adiparwa | Sabhaparwa | Wanaparwa | Wirataparwa | Udyogaparwa | Bhismaparwa | Dronaparwa | Karnaparwa | Salyaparwa | Sauptikaparwa | Striparwa | Santiparwa | Anusasanaparwa | Aswamedikaparwa | Asramawasikaparwa | Mosalaparwa | Prasthanikaparwa | Swargarohanaparwa |
![]() |
Artikel mengenai Hindu ini adalah suatu tulisan rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia mengembangkannya. |