Para Group
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Para Group merupakan perusahaan yang dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung. Para Group mempunyai Para Inti Holdindo sebagai holding company, yang membawahi beberapa anak usaha. Ketiga anak usaha itu ialah Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi), dan Para Inti Propertindo (properti).
Daftar isi |
[sunting] Awal Mula
Awalnya kelompok ini mendirikan usaha ekspor sepatu anak-anak dengan bermodalkan sebesar Rp 150 juta, yang diperolehnya dari Bank Exim. Kemudian kelompok ini mengembangkan bisnisnya lewat kompleks pertokoan Bandung Supermall. Dalam kondisi yang tidak terlalu menguntungkan, Para Group mengambil alih Bank Tugu dan mengganti namanya menjadi Bank Mega.
Setelah beberapa tahun kemudian, Bank Mega pelan-pelan mengalami perbaikan. Pada 28 Maret 2001, bank ini berhasil mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Jakarta seharga Rp 1.125 per lembar. Dua tahun kemudian, Bank Mega menjadi sumber dana terbesar bagi Grup Para dengan kontribusinya sekitar 40 persen.
[sunting] Media
Kontribusi Trans TV juga tidak kecil. Sekurang-kurangnya Trans TV sudah mengalami break event point by operation pada tahun kedua, yakni sekitar Mei 2003. Titik balik keberhasilan Trans TV berlangsung sejak kuartal satu 2002. Menurut survei Nielsen Media Research, saat itu Trans TV berada di peringkat kelima sebagai peraih iklan terbanyak dari 10 stasiun televisi, yakni sebesar Rp 149,2 milyar.
Berbekal kesuksesan kinerja, dan menyodok ke urutan nomor dua pada akhir 2005, Trans TV lewat induk perusahaannya Trans Corpora pada Juni 2006 membuat kejutan, dengan membuat MoU untuk membeli saham mayoritas (55 persen) milik TV7. Menurut rencana, kelompok ini ingin membentuk aliansi yang seluas-luasnya dengan Kelompok Kompas-Gramedia (KKG) yang memiliki TV7.
[sunting] Relasi
Para Group juga punya hubungan baik dengan Anthoni Salim. Grup Salim pernah berutang budi ketika Para Group ikut menyelamatkan Bank Central Asia, yang waktu itu didera krisis keuangan. Dengan Grup Salim, Para Group bermitra dalam menggarap proyek di Batam dan Singapura. Dengan Sinar Mas Group, Para Group juga bermitra dalam perusahaan asuransi jiwa Mega Life.
Di Singapura, Para Group mengakuisisi satu perusahaan publik bernama Asia Medic, yang bergerak di bidang health care. Disamping itu Para Group membuat perusahaan patungan bernama Gladifora. Sedangkan di Batam, Para Group membuat perusahaan patungan di bidang properti, dan sudah mendapatkan konsesi lahan sekitar 300 hektare di lokasi strategis. Rencananya pada lahan ini akan dibangun pusat hiburan dan pemukiman.
[sunting] Pranala luar
- (id) [satrioarismunandar6.blogspot.com]
