Raghad Hussein
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Raghad Saddam Hussein (Arab: رغد صدام حسين) (lahir 1967?) adalah puteri sulung mantan presiden Irak Saddam Hussein.
Ia menikah dengan Hussein Kamel, seorang pembelot penting Irak yang menyerahkan rahasia-rahasia persenjataan Irak dengan UNSCOM, CIA dan MI6. Kamel dibunuh atas perintah Saddam [rujukan?] setelah ia dibujuk kembali ke Irak, karena yakin bahwa ia telah diampuni[rujukan?]. Adik perempuan Raghad, Rana Hussein menikah dengan saudara Hussein Kamel Saddam Kamel yang mengalami nasib yang sama.
Hussein Kamel dan Raghad mempunyai lima orang anak.
Pada 2 Juli 2006, penasihat keamanan nasional pemerintah Irak Muwaffaq al-Rubaie mengumumkan bahwa Raghad dan ibundanya Sajidah Khairallah Tilfah Hussein termasuk dalam orang yang dicari karena mereka mendukung pemberontakan di Irak. [1] [2] Perdana Menteri Yordania Marouf al-Bakhit membuat pernyataan bahwa "Raghad berada dalam perlindungan keluarga kerajaan" dan "Kehadiran Ny. Raghad Saddam Hussein dan anak-anaknya di Yordania didorong oleh pertimbangan-pertimbangan kemanusiaan. Ia adalah tamu dari keluarga kerajaan Hashemi (keluarga Raja Abdullah II) dan berada dalam perlindungannya sebagai pencari suaka" sesuai dengan tradisi Arab. [3]
Pada 30 Desember 2006 ayahnya dihukum mati di Irak. Sebelum hukuman mati itu dijalankan, Raghad meminta agar jenazah ayahnya dikuburkan sementara waktu di Yaman, sampai Irak "dibebaskan"[1].
[sunting] Kutipan
- "Saddam diberi obat penenang ketika ia ditangkap [...] Ia akan seperti singa bahkan ketika dikandangi. Setiap orang yang jujur yang mengenal Saddam tahu bahwa ia orang yang tegas dan berkuasa."
-
- —Raghad Hussein, berbicara kepada Al Jazeera, Desember, 2003.
- "Malangnya mereka menghadapi ayah saya seolah-olah ia bukan manusia. Ayah saya mempunyai anak-anak perempuan dan anak-anak perempuannya juga mempunyai anak-anak... jadi mereka harus mempertimbangkan sisi kemanusiaannya."
-
- —Raghad Hussein, berbicara tentang foto-foto yang merendahkan martabat ayahnya yang muncul dalam koran-koran tabloid Britania.
- "Setelah sekitar tengah hari, ayah saya meengirimkan mobil-mobil dari koleksi pribadinya untuk kami. Kami disuruh masuk. Kami hampir kehilangan kontak dengan ayah dan saudara-saudara lelaki saya karena segala sesuatunya tidak terkendalikan. Saya melihat dengan mata saya sendiri tentara Irak mengundurkan diri dan wajah-wajah yang ketakutan dari para tentara Irak yang, malangnya, melarikan diri dan melihat sekeliling mereka. Misil-misil berjatuhan di kiri kanan saya - semuanya itu tidak lebih dari 50 hingga 100 meter jauhnya. Kami bergerak dalam mobil-mobil kecil. Saya membawa senjata di antara kedua kaki saya untuk berjaga-jaga."
-
- —Raghad Hussein, berbicara kepada BBC Panorama, dalam pelariannya dari Baghdad.
- "Mereka menganggap ayah saya tidak peduli akan hak-hak asasi manusia, namun betapapun juga detilnya, orang-orang Amerika mestinya lebih manusiawi dalam menangani keluarganya, karena kami ini mausia. Saddam mempunyai tiga orang anak perempuan muda, dan mereka semua punya anak-anak. Saya punya lima anak, Rena empat orang, sementara Hala dua orang. Karena itu, kami sangat kami menyayangi ayah kami. Cucu-cucunya sangat mencintainya. Mengapa faktor-faktor kemanusiaan tidak diperhitungkan?" ::—Raghad Hussein di Yordania
[sunting] Rujukan
- ^ "Saddam daughter asking body be buried in Yemen", Reuters, 29 Des. 2006. Diakses pada 29 Des. 2006.
[sunting] Pranala luar
![]() |
Artikel mengenai biografi tokoh ini adalah suatu tulisan rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia mengembangkannya. |