Rhoma Irama
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Raden Oma Irama ataua biasa dipanggil Rhoma Irama (lahir 11 Desember 1946 di Tasikmalaya) adalah musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan "Raja Dangdut".
Daftar isi |
[sunting] Sekilas
Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.
Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa. Pernah dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.
Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" (Suara Muslim) yang bertujuan menjadi agen pembaharu musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum dan penampilan di atas panggung.
Ia juga terlibat dalam dunia politik. Di masa awal Orde Baru, ia sempat menjadi maskot penting PPP, namun kemudian pindah ke Golkar dan terpilih menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan DKI Jakarta dalam Pemilu 1997. Pada pemilu 2004 Rhoma Irama tampil pula di panggung kampanye PKS.
Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut, namun gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak karena universitas ini diketahui tidak mempunyai murid sama sekali di Amerika Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri. Selain itu, universitas ini tidak diakreditasikan oleh pemerintah negara bagian Hawaii. [1]
[sunting] Pandangan agama
Rhoma Irama dikenal sebagai seorang pendakwah dan pengkhotbah Muslim dan ketua umum Forum Umat Islam (FUI), sebuah organisasi keagamaan yang tidak berpihak kepada partai manapun.
Kesuksesannya di dunia musik dan dunia seni peran membuat Rhoma sempat mendirikan perusahaan film Rhoma Irama Film Production yang berhasil memproduksi film, di antaranya Perjuangan dan Doa (1980) serta Cinta Kembar (1984).
Kini, Rhoma yang biasa dipanggil Bang Haji ini, banyak mengisi waktunya dengan berdakwah baik lewat musik maupun ceramah-ceramah di televisi hingga ke penjuru nusantara. Dengan semangat dan gaya khasnya, Rhoma yang menjadikan grup Soneta sebagai Sound of Moslem terus giat meluaskan syiar agama.
[sunting] Kontroversi
- Pada tahun 2003, Rhoma kembali menjadi sorotan media karena mengkritik Inul Daratista, penyanyi dangdut yang sedang naik daun karena mengandalkan gaya tarinya yang mesum. Rhoma dengan mengatas-namakan organisasi PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia), menentang peredaran album Goyang Inul yang dirilis Blackboard pada akhir Mei 2003. Pada saat itu Rhoma Irama kemudian dikecam sebagai seorang munafik oleh pendukung Inul.
- Juga pada tahun 2003, Rhoma dalam sebuah pengerebekan, tertangkap basah melakukan zinah di apartemen Angel Lelga, sekitar jam 11-4pagi. Pengerebekan ini banyak ditayangkan media infotainment, dan menjadi permulaan turunnya pamor raja dangdut ini. Kejadian ini disanggah Rhoma dengan berdalih bahwa ia hanya memberikan nasehat dan petuah agar menghindarkan Angel Lelga dari jurang kenistaan.[2]
- Pada November 2005, tayangan Kabar-kabari memberitakan Rhoma Irama mengatakan GIGI adalah band frustasi dan tidak kreatif. Komentar tersebut berhubungan dengan kesuksesan album rohani Raihlah Kemenangan yang dirilis GIGI. Menurut Rhoma, album yang sepenuhnya berisi lagu aransemen ulang itu mengesankan kelompok musik tersebut sebagai band yang frustasi dan tidak kreatif. Berita ini kemudian disanggah oleh Rhoma. [3]
- Pada Januari 2006, kembali Rhoma di hadapan anggota DPR mengeluarkan pernyataan menentang aksi panggung Inul, dalam dengar pendapat pembahasan RUU Antipornografi antara DPR dan kalangan artis.
[sunting] Keluarga
- Rhoma menikahi Veronica pada 1972, yang kemudian memberinya tiga orang anak, Debby (31), Fikri (27) dan Romy (26). Rhoma akhirnya bercerai dengan Veronica bulan Mei 1985
- Sebelum bercerai, sekitar setahun sebelumnya, Rhoma menikahi Ricca Rachim — partner-nya dalam beberapa film seperti Melodi Cinta, Badai di Awal Bahagia, Camellia, Cinta Segitiga, Pengabdian, Pengorbanan, dan Satria Bergitar. Hingga sekarang, Ricca tetap mendampingi Rhoma sebagai istri.
- Pada tanggal 2 Agustus 2005, Rhoma mengumumkan telah menikahi artis sinetron Angel Lelga secara siri pada 6 Maret 2003, namun hari itu juga ia menceraikannya.
[sunting] Diskografi
- (belum lengkap)
- Ke Bina Ria (1974)
- Joget (1975)
- Penasaran (1976)
- Hak Asasi (1977)
- Gitar Tua Oma Irama (1977)
- Berkelana (1978)
- Rupiah (1978)
- Begadang (1978)
[sunting] Filmografi
- Oma Irama Penasaran (1976)
- Gitar Tua Oma Irama (1977)
- Darah Muda (1977)
- Rhoma Irama Berkelana I (1978)
- Rhoma Irama Berkelana II (1978)
- Begadang (1978)
- Raja Dangdut (1978)
- Cinta Segitiga (1979)
- Camelia (1979)
- Perjuangan dan Doa (1980)
- Melody Cinta Rhoma Irama (1980)
- Badai Diawal Bahagia (1981)
- Satria Bergitar (1984)
- Cinta Kembar (1984)
- Pengabdian (1985)
- Kemilau Cinta di Langit Jingga (1985)
- Menggapai Matahari I (1986)
- Menggapai Matahari II (1986)
- Nada-nada Rindu (1987)
- Bunga Desa (1988)
- Jaka Swara (1990)
- Nada dan Dakwah (1991)
- Takbir Biru (1994)
[sunting] Pranala luar
Wikiquote (b. Indonesia) mempunyai koleksi kutipan yang berkaitan dengan Rhoma Irama