Shakugan no Shana
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Artikel bertopik anime dan manga ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia |
Shakugan No Shana(Shana bermata membara) atau dikenal dengan sebutan 'Shana' adalah serial Novel ringan yang ditulis oleh Yashichiro Takahashi dan dilustrasikan oleh Noizi Ito. Setelah kemunculannya dalam bentuk novel, Shana muncul juga dalam berbagai media seperti game, anime dan manga.
Pertamakali muncul di Dengeki Bunko berbentuk novel ringan oleh Mediawork dan dirilis tanggal 10 November 2002 di Jepang. Serial manganya digambar oleh Ayato Sasakura di majalah Dengeki Daioh 1 Februari 2005.
[sunting] Jalan Cerita
Mugen no Toki ga kodou o tome hito wa oto mo naku enjou suru Dare hitori kizuku mono mo naku sekai wa hazure guze no honnou ni tsutsumareru
[Infinite time stopped beating it's heart and humans burnt away without making any noise]
[no one person notices as the world become dislocated and is covered in the Flame of Guze]
Anime diawali tentang cerita Seorang Sakai Yuuji, tentang mengapa ia terseret ke dalam masalah yang belum dipahaminya dan mengapa bisa menjadi begitu. Secara singkat ini adalah cerita Yuuji ketika ia tanpa sengaja masuk kedalam fuzetsu yang dibuat oleh rinne berbentuk bayi raksasa di tengah kota dan menemukan dirinya bisa bergerak sedangkan orang lain tidak. Saat dia menyaksikan rinne memakani sonzai no chikara dari orang-orang itu, Yuuji dengan kebingungan berteriak untuk menghentikannya dan menarik perhatian rinne tersebut yang segera menyadari bahwa Yuuji adalah seorang mistess dengan hougu dalam tubuhnya yang membuat dia bisa bergerak dalam fuzetsu. Rinne itu langsung menyerang yuuji, dan saat Yuuji tertangkap dan hampir dimakan, datanglah seorang Flame Haze dengan mata dan rambut panjang yang bersinar merah, langsung menghabisi rinne dengan pedangnya. "I keep thinking what if I don't ever go to that CD store that day, 'cause that time, my life changes forever…" said Yuuji.
Kemudian cerita agak mundur pada saat Yuuji baru masuk sekolah SMA di pagi itu, dan bertemu dengan sahabat baiknya, Ike. Saat pulang sekolah dia tidak bersama Ike karena Ike bilang dia akan pergi les setelah pulang sekolah. Yuuji akhirnya memutuskan untuk pergi ke toko CD untuk melihat CD musik terbaru. Di toko CD itu tanpa sengaja ia bertemu dengan teman sekolahnya, anak perempuan bernama Hirai Yukari, yang sebenarnya suka dengan Ike. Dia agak malu-malu saat bertanya pada Yuuji apakah Ike sudah punya pacar, dan tentu saja senang saat mendengar Ike belum punya pacar. Yuuji bisa melihat semua itu dan tentu saja ia ikut senang untuk Ike. Saat ia berpisah dengan Yukari di depan CD store, Yuuji merasakan sesuatu yang tidak beres, perasaan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Tiba-tiba saja dia sudah berada dalam fuzetsu, selanjutnya seperti opening animenya, Yuuji diselamatkan oleh Flame Haze cewek yang hanya dipanggil Enpatsu Shakugan no Uchite yang memakai kalung cocytus yang sebenarnya adalah Jinki seorang Guze no Oh yang bernama Tenjyo no Goka Alastor yang merupakan partner Enpatsu Shakugan no Uchite. Saat itu yuuji diincar oleh rinne dengan bentuknya yang sebenarnya dan berusaha mengambil Hougu dengan merogoh badan Yuuji, tanpa ragu Flame Haze tadi langsung menebas pundak yuuji, sehingga rinne tadi kembali ke wujud aslinya dan pundak yuuji sebelah kiri terbelah sampai ke dada. Tentu saja Yuuji panik, akhirnya Flame Haze tadi mengembalikannya seperti semula beserta kerusakan yang terjadi dalam fuzetsu ketika dia bertarung dengan rinne. Rinne yang dilawannya berhasil melarikan diri, tetapi ia menyebut adanya tomogara kuat yang berada di balik serangan rinne tadi.
Flame haze pergi untuk berlalu, tetapi Yuuji dengan rasa penuh keingintahuan mengejarnya dan meminta penjelasan tentang apa yang terjadi. Flame Haze itu menunjukkan apa yang terjadi pada orang - orang yang ada di sekeliling Yuuji. Yuuji melihat adanya nyala api dalam tubuh sebagian orang, ada yang masih besar dan ada yang kecil nyala apinya. Yuuji menyaksikan saat api dalam tubuh seseorang itu padam, dan tak ada seorangpun disekeliling yang mempedulikannya, seakan menghilang begitu saja. Barulah diceritakan mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata di sebelah dunia manusia ada dunia yang disebut sebagai Guze, dengan penghuninya yang bernama Tomogara. Untuk hidup, tomogara harus menghisap Sonzai no Chikara (Kekuatan keberadaan) dari manusia. Manusia yang telah dimakan Sonzai no Chikaranya akan tertinggal sebagai torch (pelita/obor) yang suatu saat nyala apinya akan padam dan keberadaannya tidak akan pernah diingat oleh orang lain. Manusia yang masih "hidup" tidak akan terlihat nyala api dalam tubuhnya. Yuuji juga menyadari bahwa dirinya sekarang hanyalah tertinggal sebagai seorang Torch, karena Sonzai no Chikara dari Sakai Yuuji yang sebenarnya telah dimakan jauh di waktu sebelumnya. Flame Haze tadi juga mengatakan keberadaan Yuuji akan menghilang segera, karena itu tidak usah dipikirkan, karena memang begitulah adanya. Flame Haze ada untuk menjaga keseimbangan antara Dunia Guze dengan Dunia Manusia, dengan membasmi tomogara agar tidak terlalu banyak manusia yang menjadi torch yang merupakan keberadaan sementara yang diberikan oleh Flame Haze. Meskipun sementara, tak akan ada yang mengingatnya untuk selamanya.
Yuuji yang mengetahui kenyataan ini bersikeras untuk terus bertahan. Dia berkata bila dia menghilang, setidaknya harus ada yang mengingatnya. Akhirnya Yuuji menamai Flame Haze itu Shana, berdasarkan nama pedang yang selalu dibawanya, Nietono no Shana. Shana mengatakan pada Yuuji. "Kau hanyalah Torch, seperti halnya diriku yang hanya Flame Haze. Kau harus bisa menerimanya!" Yuuji berkata pada Shana,"Aku bukanlah Torch, aku akan membuat semua orang mengingatku, dan aku akan puas karenanya. Jika aku menghilang, kau, Shana akan mengingatku". Ucapan Yuuji ini membingungkan Shana, sehingga dia menyebut Yuuji "Torch yang aneh". Tetapi dalam hatinya mulai ada perasaan manusiawi yang mulai tumbuh ketika itu.
Esok harinya, entah kenapa Yuuji belum menghilang. Ia pamitan pada ibunya dan pergi ke sekolah, di depan rumahnya ia bertemu Shana yang memutuskan untuk mengikuti Yuuji, karena ada kemungkinan tomogara akan datang mengincar hougu dalam tubuh yuuji. Shana melihat nyala api torch dalam tubuh Yuuji masih besar, jadi kemungkinan Yuuji tidak akan menghilang sekarang. Tanpa sengaja yuuji bertemu kembali dengan Hirai Yukari yang telah menjadi torch. Di kelas pun keberadaannya terasa semakin menghilang, Yuuji melihat nyala apinya hampir padam. Untuk membuat perasaan Yukari tidak sia-sia, ia mengajak Ike dan Yukari ke game center. Tapi saat itu ia bertemu kembali dengan Shana yang mengikutinya dan ia pun meninggalkan Yukari bersama Ike. Saat ia kembali, Yukari sudah tidak ada, Yuuji pergi mencarinya. Akhirnya, di depan mata Yuuji, nyala api dalam tubuh Yukari padam dan keberadaannya hilang begitu saja. Shana menangkap sisa-sisa nyala api dan berkata inilah takdir seorang torch.
Esok harinya Yuuji menemukan Shana ada di kelasnya sebagai Hirai Yukari, tentu saja membuat dia sangat marah karena ia berfikir Shana hanya mempermainkan keberadaan seorang Hirai Yukari, walaupun akhirnya ia tahu bahwa Shana melakukannya bukan karena ia mau, melainkan untuk mencari tomogara yang mengincar Yuuji. Tak disangka rinne kembali dan menyerang sekolah Yujii sehingga teman-teman Yuuji terluka parah walaupun Sonzai no Chikara milik mereka tidak dimakan tetapi karena mereka tidak bisa bergerak dalam Fuzetsu mereka menjadi terkena serangan rinne. Shana berniat menggunakan Sonzai no Chikara teman-teman Yuuji untuk memperbaiki kerusakan dan menyembuhkan yang lainya, tapi Yuuji berkeras agar Shana mempergunakan kekuatannya sebagai seorang torch dan mistess. Saat malam hari Alastor dan Shana menyadari bahwa dalam tubuh Yuuji ada sebuah Hougu istimewa yang bisa menyalakan kembali nyala api torch yang hampir padam. Terbukti saat nyala api torch dalam tubuh yuuji sangat kecil dan hampir padam karena kekuatannya digunakan untuk memperbaiki kerusakan akibat rinne, tiba-tiba saja kembali membesar tepat jam 12 malam. Hougu itu adalah hougu langka yang bernama Reiji Maigo.
Pada cerita selanjutnya, mereka bertemu tokoh-tokoh lainnya seperti Margery Dew, seorang Flame Haze yang dijuluki sebagai Choshi no Yomi te (Interpreter of Condolonce) dengan partnernya seorang Guze no Oh bernama Jyurin no Soga Marcosius yang Jinkinya berupa sebuah buku tua, kemudian Shikabane Hiroi bernama Lamies, dan seorang Flame Haze tertua yang bernama Khamsin yang dijuluki Giso no Karite dengan Partnernya Guze no Oh bernama Fubatsu no Senrei BEHEMOTH. Selain itu ada juga ibu Yuuji yang selalu mengajari Shana bernama Sakai Chigusa, Tentornya Shana dulu yang bernama Banjyo no Shite WIRHELMINA CARMEL dengan Parternya Mugen no Kantai TIAMAT, juga teman Yuuji yang sangat mencintai Yuuji dan terseret dalam jalinan pertarungan yang berbahaya ini, Yoshida Kazumi, beserta teman sekelas Yuuji lainnya yang ternyata menjadi anak buah Margery, Tanaka Eita dan Sato Keisaku.
Banyak sekali yang terjadi sampai semua teka-teki yang menjadi pertanyaan mulai terjawab satu persatu. Yang menarik untuk diikuti adalah kisah antara Shana-Yuuji-Kazumi. Shana merasa membutuhkan Yuuji, tapi Yuuji mulai jauh dari Shana, begitu Shana mengetahui Kazumilah yang merebut perhatian Yuuji darinya, ia pun memutuskan tidak akan kalah dari kazumi. Begitu juga kazumi, ia mengatakan akan mengatakan perasannya kepada Yuuji.
[sunting] Daftar Istilah
- Guze
Dunia yang bersebelahan dengan dunia manusia, tapi tidak mungkin bisa ‘berjalan’ bersama.
- Tomogara
Sebutan umum untuk penghuni Guze. Tiap tomogara memiliki warna api yang berbeda-beda sebagai identitas diri.
- Guze no Oh
Gelar untuk tomogara yang memiliki kekuatan besar. Sebagian besar Guze no Oh tidak menyukai ulah tomogara yang mengacaukan keseimbangan Guze dan dunia manusia dan mengikat ‘kontrak’ dengan manusia yang kemudian menjadi Flame Haze. Guze no Oh yang tidak memiliki Flame Haze biasanya disebut tomogara saja.
- Flame Haze
Manusia yang mengikat ‘kontrak’ dengan Guze no Oh. Kebanyakan dari mereka sebenarnya sudah mati dan menjadi Flame Haze karena dendam dan kemarahan terhadap tomogara. Begitu menjadi Flame Haze, manusia itu akan kehilangan kehilangan segala hal yang dimiliki manusia normal. Sepanjang sejarah, hanya ada satu orang yang bahagia karena bisa menjadi Flame Haze; Mathilde Saint-Omer.
- Torch
Sisa-sisa manusia yang dimakan tomogara. Diciptakan agar dunia manusia bisa menyesuaikan diri dengan ‘kehilangan’nya.
- Fuzetsu
Semacam kekkai (pelindung) yang biasa dikeluarkan oleh tomogara atau Flame Haze jika mereka ingin bertarung. Prinsip kerjanya adalah ‘membuat sebuah dunia yang tidak berhubungan dengan dunia luar’. Tiap tomogara dan Flame Haze punya Fuzetsu dengan keistimewaan tersendiri.
- Jizaiho
Kira-kira sama dengan ‘sihir’ untuk para tomogara. Tapi sumber kekuatannya adalah sonzai no chikara [bukan mana seperti sihir pada umumnya].
- Hogu
Harta karun ciptaan tomogara yang memiliki kekuatan istimewa. Sering disimpan di dalam Torch yang kemudian membuat Torch itu disebut Mistes. Rare item kalau di game.
- Jinki
Wadah yang dipakai para Guze no Oh untuk bisa berkomunikasi dengan manusia atau Flame Haze. Bentuknya bervariasi, tergantung tiap Guze no Oh.
- Rinne
Sebutan untuk "anak buah" tomogara
- Tenpa Josai
‘Ritual’ untuk memanggil wujud asli Alastor ke dunia manusia. Tidak memakan kekuatan eksistensi melainkan mengorbankan tomogara yang ada di dekatnya. Hanya Alastor yang mampu melakukan ini karena ia adalah salah seorang dewa Guze.