Tobit
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Kitab Tobit adalah salah satu kitab yang termasuk dalam kanon Alkitab yang diakui oleh Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks, yang dinyatakan kanonik oleh Konsili Karthago pada 397 dan dikukuhkan oleh Gereja Katolik Roma pada Konlisi Trente (1546). Gereja-gereja Protestan menolak kanonisitas kitab ini.
Kitab ini tidak pernah dianggap sebagai bagian integral dari Tanakh, atau Kitab Suci Ibrani, namun potongan-potongan kitab ini dalam bahasa Aram dan bahasa Ibrani ditemukan di Gua IV di Qumran pada 1955. Potongan-potongan ini pada umumnya senada dengan teks bahasa Yunani yang hadir dalam tiga edisi yang berlainan.
Daftar isi |
[sunting] Isi Kitab
Kitab ini mengisahkan cerita tentang seorang Yahudi yang saleh dari suku Naftali yang bernama Tobit (atau Tobias) yang hidup di Niniwe setelah pembuangan suku Israel utara ke Asyur pada tahun 721 s.M. di bawah Salmaneser V. (Dua pasal pertama dan setengah pasal berikutnya ditulis dengan kata ganti orang pertama.) Ia khususnya diakui karena berusaha keras dalam menguburkan orang-orang Yahudi yang dibunuh oleh Sankherib. Olah karena perbuatannya itu, raja menyita semua hartanya dan mengirim dia ke pembuangan. Setelah kematian Sankherib, ia diizinkan kembali ke Niniwe, tetapi ia tetap menguburkan seorang mati karena terbunuh di jalan. Malam itu, ia tidur di tempat terbuka dan menjadi buta oleh karena kotoran burung yang jatuh mengenai kedua matanya. Hal ini mengganggu hubungan perkawinannya, dan karena itu akhirnya ia memohon agar nyawanya dicabut.
Sementara itu, di Media, sebuah kerajaan yang jauh dari Niniwe, seorang perempuan muda yang bernama Sarah berdoa memohon kematian karena ia kehilangan tujuh orang suaminya yang diambil oleh hantu Asmodeus. Asmodeus membunuh setiap laki-laki yang dikawininya pada malam pernikahan Sarah, sebelum ia sempat menikmati hubungan perkawinan itu. Allah mengutus malaikat Rafael yang menyamar sebagai seorang manusia, untuk menyembuhkan Tobit dan membebaskan Sarah dari hantu itu.
Kisah utama kitab ini menceritakan pengalaman putra Tobit, Tobiah (bhs. Yunani: Tobias), dari suku Naftali, yang diutus oleh ayahnya yang buta untuk mengumpulkan sejumlah uang yang pernah disimpannya beberapa waktu sebelumnya di Media. Rafael menampilkan diri sebagai sanak keluarga Tobit, Azaria, dan menawarkan bantuan serta melindungi Tobias dalam perjalanannya. Di bawah bimbingan Rafael, Tobias pergi ke Media. Sepanjang perjalanan, ia diserang oleh seekor ikan raksasa yang jantung, hati, dan empedunya diangkat untuk dijadikan obat.
Setelah tiba di Media, Rafael menceritakan kepada Tobias tentang Sarah yang cantik, yang berhak dinikahi Tobias karena mereka masih bertalian keluarga. Rafael menyuruh anak muda itu membakar hati dan jantung ikan itu untuk mengusir hantu itu ke Mesir Hulu, sementara Rafael mengikutinya dan mengikatnya. Sementara itu, ayah Sarah telah menggali liang kubur untuk diam-diam mengubur Tobias (yang diasumsikannya akan mati). Ia terkejut karena ternyata menantunya itu tetap hidup dan sehat wal afiat, lalu ia menyuruh diadakan pesta pernikahan yang dua kali lipat besarnya (dan diam-diam menutup kembali lubang kubur itu). Karena ia tidak dapat berangkat karena pesta itu, Tobias mengutus Rafael untuk mengambil uang ayahnya.
Setelah pesta, Tobias dan Sarah kembali ke Niniwe. Di sana Rafael menyuruh orang muda ini untuk menggunakan empedu ikan itu untuk menyembuhkan mata ayahnya dari buta. Rafael lalu mengungkapkan jati dirinya dan kembali ke surga. Tobit menyanyikan lagu pujian, dan menyuruh anaknya meninggalkan Niniwe sebelum Allah menghancurkannya sesuai dengan nubuat Nahum. Setelah mengebumikan ayahnya, Tobias kembali ke Media dengan keluarganya. Di sana ia mendapat berita bahwa Niniwe telah hancur, tepat seperti yang diramalkan ayahnya.
[sunting] Makna Kitab Tobit
Gereja Katolik menempatkan Kitab Tobit di dalam kumpulan "kitab-kitab sejarah" di dalam Alkitab, namun kebanyakan pakar menganggapnya lebih sebagai kisah keagamaan dengan sejumlah unsur historis. Banyak dari rincian historis dalam buku ini berbeda dengan apa yang diketahui mengenai sejarah dari masa ini yang didapat dari sumber-sumber di luar Alkitab. Di masa lampau, para sarjana Alkitab Katolik telah mencoba menjelaskan kesenjangan ini dan menolaknya.
Kitab ni juga sangat erat berkaitan dengan sastra hikmat Yahudi. Hal ini paling jelas ditemukan dalam nasihat-nasihat Tobit kepada Tobias sebelum ia berangkat ke Media dalam ps. 4. Nilai tentang doa, puasa, dan beramal secara khusus dipuji dalam nasihat ini.Gereja Katolik sering menggunakan bacaan dari bagian ini di dalam liturginya. Pujian buku ini atas kesucian di dalam perkawinan menjelaskan mengapa buku ini dibaca dalam misa pernikahan Katolik.
Secara doktriner, buku ini dikutip karena ajarannya tentang doa-doa perantaraan para malaikat, ketaatan anak kepada orangtuanya, dan penghormatan bagi mereka yang telah meninggal.
[sunting] Waktu penulisan
Kitab ini aslinya ditulis dalam bahasa Aram, tetapi teks aslinya telah lenyap, sehingga terjemahan Yunani yang tinggal dianggap sebagai teks standar dari kitab ini. Teksnya juga ditemukan dalam naskah Yunani, Latin, Siriak, dan Yudeo-Aram, selain dua terjemahan Ibrani yang belakangan dari Abad Pertengahan. Tampaknya versi Hieronimus untuk Vulgata dikerjakan dari sebuah teks bahasa Aram yang didapatnya.
Pada umumnya diyakini bahwa kitab ini ditulis pada abad kedua s.M., berdasarkan perhatian yang cermat terhadap rincian ritual dan penekanan pada beramal, tetapi kitab ini tidak mengandung nada mesianik. Tempat penulisannya tetap tidak diketahui.
[sunting] Pranala luar
- Catholic Encyclopedia (1913) entry
- The Book of Tobit Full text from http://St-Takla.org (juga terdapat dalam bhs. Arab)
- Jewish Encyclopedia: Tobit; memberikan pembahasan sekilas tentang tradisi manuskrip kitab ini