Kaisar Zhengde
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Kaisar Zhengde (1491-1521) adalah kaisar Dinasti Ming yang memerintah dari tahun 1505 sampai 1521. Dia adalah satu-satunya putra Kaisar Hongzhi yang tersisa, saudaranya meninggal saat masih bayi. Terlahir dengan nama Zhu Houzhao. Tidak seperti ayahnya yang bijak, Zhengde dikatakan sebagai kaisar Ming yang bermoral paling bejat.
Daftar isi |
[sunting] Pemerintahan
Zhengde mendapat gelar sebagai putra mahkota tahun 1492. Dia menjadi kaisar tahun 1505 setelah ayahnya mangkat dan menamai rezimnya Zhengde. Dia mempercayai pejabat-pejabat korup dan menyimpan banyak wanita di istana belakang. Zhengde banyak menghabiskan waktunya bermain wanita. Bosan dengan wanita-wanita di istananya, dia memerintahkan wanita-wanita dari Asia Barat dan Tengah dibawakan untuknya. Setelah merasa jenuh dengan mereka, dia memerintahkan wanita-wanita dari rumah pejabat-pejabatnya dibawa padanya.
Seorang pejabat bernama Ma Ang mempunyai adik yang pandai menari dan menyanyi. Dia menceraikannya dari suaminya lalu mempersembahkannya pada Zhengde. Ma Ang segera dipromosikan karena hal ini. Zhengde yang juga alkoholik juga sering berpesta di rumah Ma Ang. Suatu ketika dia tertarik dengan salah satu gundik Ma Ang, yang kemudian dipersembahkan padanya. Hal ini membuat dua saudara laki-laki Ma Ang dipromosikan. Terkadang dia juga sering keluar dari istananya dengan pakaian biasa ditemani kasim dan pengawalnya untuk mencari wanita cantik.
Zhengde mengadopsi 100 anak angkat yang semuanya diberi marga Zhu. Melalui mereka dia bertindak sewenang-wenang, menyita tanah-tanah petani, memeras rakyat dan membangun banyak istana untuknya. Pejabat korup lain yang disenanginya termasuk Jiang Bin dan Qian Ning. Situasi politik pada masa itu sangat kacau karenanya.
[sunting] Jaman para kasim
Selama masa pemerintahannya dia menempatkan delapan kasim dalam posisi penting, kedelapan orang ini dikenal dengan julukan delapan harimau. Dengan kaisar di belakang mereka, mereka bertindak sewenang-wenang. Mereka menfitnah 53 pejabat setia sebagai pengkhianat dan menyingkirkannya. Pemerintahan secara de fakto dijalankan oleh mereka. Semua laporan yang ditujukan pada kaisar harus terlebih dahulu melalui persetujuan Liu Jin, salah satu dari mereka yang paling berkuasa sebelum disetujui oleh kaisar. Zhengde sendiri yang cuma tahu bersenang-senang menganggap tugasnya membaca dan menandatangani dokumen sebagai beban sehingga mempercayakan semua itu pada Liu Jin.
Liu Jin adalah orang yang berpendidikan rendah, dokumen-dokumen itu selalu dibawanya pada saudara iparnya, Zhang Wenmian, seorang sarjana gagal untuk ditanganinya. Saat itu ada sebuah sindiran populer diantara rakyat ibukota yang mengatakan bahwa ada seorang kaisar lain bermarga Liu disamping Zhengde. Tahun 1510, Liu Jin dihukum mati setelah melakukan kudeta yang gagal. Zhengde merazia kediaman Liu Jin dan menyita sejumlah besar barang berharga.
[sunting] Kaisar yang konyol
Selain dikenal sebagai kaisar yang gila wanita, Zhengde dikenal kekonyolannya. Suatu ketika dia pernah mengadakan inspeksi perbatasan di Datong. Saat itu 50.000 orang Tartar menyerbu perbatasan. Bersama pasukannya dia turut bertempur melawan mereka. Setelah melalui perjuangan yang berat pasukan penyerbu itu pada akhirnya memang berhasil dihalau.
Zhengde dan orang-orangnya hanya terlibat dalam pertempuran kecil dengan pasukan garis belakang musuh. Dalam pertempuran itu 16 Tartar terbunuh sementara korban dipihaknya mencapai ratusan. Lepas dari semua itu, Zhengde merasa dia telah menang dengan gemilang, dia menyombongkan diri pada para pejabatnya. “Tahukah kalian aku telah membunuh seorang prajurit musuh dengan tanganku sendiri ?” katanya dengan sombong. Beberapa orang dari mereka merasa hal ini tidak pantas dan menasehatinya agar tidak bersikap demikian. Sebagai jawabannya Zhengde mengirim mereka ke penjara, dipecat atau dihukum mati.
[sunting] Ekspedisi ke selatan dan akhir hayat
Juni 1519, Zhu Chenhao, Pangeran Ning memberontak terhadapnya yang kemudian ditumpas. Zhengde memakai kesempatan ini untuk mengadakan ekspedisi ke selatan. Sepanjang rute yang dilewatinya ke Nanjing dia sering menangkapi wanita. Takut ditangkap Zhengde dan dijadikan gundik, banyak wanita buru-buru menikah untuk menghindari hal ini. Dia terkena penyakit berat sekembalinya dari perjalanan itu dan akhirnya wafat tahun 1521 tanpa meninggalkan keturunan.
[sunting] Lihat pula
[sunting] Pranala luar
Cheng Qinhua, Tales of the Forbidden City, Bejing: Foreign Languages Press, 1997.
Didahului oleh: Kaisar Hongzhi |
Kaisar Tiongkok (Dinasti Ming) 1505-1521 |
Digantikan oleh: Kaisar Jiajing |