Kidung Sri Tanjung
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Kidung Sri Tanjung adalah merupakan karya orang Banyuwangi. Cerita ini termasuk cerita legenda pendirian kota Banyuwangi. Selain itu, cerita juga terkenal karena bisa dipakai untuk meruwat.
Ceritanya secara pendek adalah sebagai berikut: Adalah seorang ksatria bernama raden Sidapaksa yang pergi dari tempat tinggalnya, lalu mengabdi sang raja di negeri Sinduraja. Lalu, ia menikahi Dewi Sri Tanjung.
Maka suatu hari, raden Sidapaksa sangat marah, mengira istrinya berselingkuh. Lalu Sri Tanjung bersumpah bahwa apabila ia dibunuh, jika yang keluar bukan darah, tetapi air harum, maka dia tak salah.
Maka, benarlah, Sri Tanjung ditikam, tetapi yang keluar bukan darah segar, melainkan air yang berbau wangi. Maka sampai sekarang ibukota bumi Blambangan namanya Banyuwangi.
[sunting] Referensi
- Prijono, 1938 Kidung Sri Tanjung.
[sunting] Lihat pula
Artikel mengenai Indonesia ini adalah suatu tulisan rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia mengembangkannya. |