Kremasi
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Kremasi merupakan praktek penghilangan jenazah manusia setelah meninggal dengan cara membakarnya. Biasanya hal ini dilakukan di sebuah krematorium atau biasa juga di sebuah makam di Bali yang disebut setra atau pasetran. Praktek kremasi di Bali disebut ngaben.
Apabila dilakukan di sebuah krematorium, biasanya jenazah ditaruh di sebuah peti kayu dan dibakar pada suhu 760 – 1150°C. Abu pembakaran kira-kira beratnya sekitar 5% berat jenazah. Untuk praktek di Bali, lihat artikel ngaben.
Di dunia Barat Kuna, praktek kremasi dilakukan pula, hal ini disebut di kitab Perjanjian Lama dan banyak dilakukan di peradaban Yunani kuna dan Romawi.
Daftar isi |
[sunting] Kremasi di dunia Barat
Setelah masuknya agama Kristen di Dunia Barat, kremasi dilarang karena Gereja Kristen percaya akan kebangkitan pada Hari Kiamat. Tetapi semenjak abad ke-19, praktek ini sering dilakukan lagi. Pada tahun 1963, Paus memperbolehkan praktek kremasi lagi untuk umat Katolik dan sejak tahun 1966, para pastor diperbolehkan mengiringi ritual kremasi.
Selain alasan-alasan teologis, praktek kremasi seringkali dilakukan berdasarkan pertimbangan praktis: lahan pekuburan yang semakin terbatas di kota-kota besar membuat orang memilih kremasi daripada penguburan.
[sunting] Pro dan Kontra terhadap Praktek Kremasi
[sunting] Agama/aliran yang menganjurkan atau memperbolehkan kremasi
- Buddha
- Hare Krishna
- Hindu
- Beberapa aliran/denominasi Kekristenan:
-
- Gereja Adven Hari Ketujuh, Gereja Anglikan, Bala Keselamatan, Gereja Baptis, Christian Science, Gereja Katolik, Gereja Lutheran, Gereja Methodis, Gereja Moravian, Gereja Mormon, Gereja Presbyterian, Saksi Yehuwa
[sunting] Agama/aliran yang melarang kremasi
- Islam
- Beberapa aliran/denominasi Kekristenan:
-
- Gereja Ortodoks Yunani, Gereja Ortodoks Rusia,
- Yahudi Ortodoks
- Zoroastrianisme
[sunting] Lihat pula
- Antropologi
- Kematian
- Rites de Passages