Pembicaraan:Penutup Muhammad bin Abdul Wahhab
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
sehingga masyarakat Islam pada ketika itu telah kembali kepada ajaran agama yang sebenar-benarnya, sesuai dengan tuntunan Kitab Allah dan Sunnah RasulNya.
Dengan demikian, maka maqam-maqam yang didirikan dengan kubah yang lebih mewah dari kubah masjid-masjid, sudah tidak kelihatan lagi di seluruh negeri Najd, dan orang ramai mula berduyun-duyun pergi memenuhi masjid untuk bersembahyang dan mempelajari ilmu agama. Amar ma’ruf ditegakkan, keamanan dan ketenteraman masyarakat menjadi stabil dan merata di kota mahupun di desa. Syeikh kemudian mengirim guru-guru agama dan mursyid-mursyid ke seluruh pelusuk desa untuk mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada masyarakat setempat terutama yang berhubungan dengan aqidah dan syari’ah.
Kalimat ini adalah klaim pendukung Wahhabi, yang seolah-olah pada masa sebelumnya umat islam tidak mengamalkan ajaran islam sebenarnya, tidak sesuai tuntunan Kitab Allah dan Sunnah RasulNya, orang tidak bersembahyang ke masjid, dan tidak ramai belajar agama.
Klaim ini masih dipertanyakan kebenarannya sampai saat ini. Perdebatan kaum Wahhabi dengan pihak lain (yang juga mengaku menganut ajaran agama yang sebenar-benarnya, sesuai dengan tuntunan Kitab Allah dan Sunnah RasulNya) masih berlangsung, dan terjadi di mana-mana.
Dengan klaim yang meragukan tersebut, maka kalimat selanjutnya juga dipertanyakan kebenarannya; "amar ma’ruf ditegakkan, keamanan dan ketenteraman masyarakat menjadi stabil dan merata di kota mahupun di desa".
Mereka tetap bertahan pada ajaran-ajaran nenek moyang yang mengkeramatkan kuburan dan mendirikan masjid di atasnya, lalu berduyun-duyun datang ke tempat itu meminta syafaat, meminta berkat, dan meminta agar dikabulkan hajat pada ahli kubur atau dengan mempersekutukan si penghuni kubur itu dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Kalimat ini juga dipertanyakan kebenarannya. Apakah umat islam di sana waktu itu sudah musyrik semuanya seperti yang diklaim kaum Wahhabi. Ada banyak kelompok lain (lawan dari Wahhabi's opinion) yang memperdebatkan hal ini.
Tepat pada waktu fajar, Muharram 1218 H, kota suci Mekah sudah berada di bawah kekuasaan muwahidin sepenuhnya. Seperti biasa, pasukan muwahidin sentiasa mengutamakan sasarannya untuk menghancurkan patung-patung yang dibuat dalam bentuk kubah di perkuburan yang dianggap keramat, yang semuanya itu boleh mengundang kemusyrikan bagi kaum Muslimin.Maka semua lambang-lambang kemusyrikan yang didirikan di atas kuburan yang berbentuk kubah-kubah masjid di seluruh Hijaz, semuanya diratakan, termasuk kubah yang didirikan di atas kubur Khadijah Radiyallahu 'anha, isteri pertama Nabi kita Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam.
Apakah benar itu berupa patung-patung? Perlu penelitian lagi. Kata-kata "lambang kemusyrikan" juga hanya tuduhan kaum Wahhabi. Yang jelas umat islam tidak menyembah patung dan tidak meminta-minta kepada kuburan.
Adapun sebab campurtangan pemerintah Mesir dan Turki itu adalah seperti yang telah dikemukakan pada bahagian yang lalu, yaitu karena pergerakan muwahidin mendapat banyak tantangan dari pihak musuh-musuhnya, bahkan musuh dari pihak dalam Islam sendiri apalagi dari luar Islam, yang bertujuan sama yaitu untuk mematikan dan memadamkan api gerakan dakwah Salafiyyah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Ini kalimat yang tendesius, kesannya adalah pemerintahan Mesir dan Turki juga termasuk pemerintahan pendukung kebatilan. Perlu dijelaskan lebih kongkret berdasarkan fakta dan data, alasan kenapa pemerintah Mesir dan Turki memusuhi kaum Wahhabi. Bukan hanya opini.
Dan lain sebagainya.
Terlalu banyak opini tak netral di sini. Terlalu memuji-muji Wahhabi dan kaum Wahhabi. Banyak kalimat-kalimat/paragraf-paragraf yang tendensius, yang bid'ah, khurafat. Besar kemungkinan, Wikipedia tentang Muhammad bin Abdul Wahhab ini disusun oleh orang yang taqlid kepada beliau.