Tokugawa Mitsukuni

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Tokugawa Mitsukuni (徳川光圀, Tokugawa Mitsukuni^?)(11 Juli 1628 – 14 Januari 1701) atau lebih dikenal sebagai Mito Komon (水戸黄門, Mito Komon^?) adalah daimyo Jepang terkemuka yang mempunyai pengaruh besar dalam bidang politik di awal zaman Edo. Cucu dari Tokugawa Ieyasu, Tokugawa Mitsukuni adalah daimyo ke-2 dari klan Mito, menggantikan ayahnya yang bernama Tokugawa Yorifusa yang merupakan anak ke-7 Tokugawa Ieyasu.

Pada usia 27 tahun, Tokugawa Mitsukuni menikahi putri kedua dari kepala penasehat kaisar (Kanpaku) yang bernama Konoe Nobuhiro.

Dai Nihon shi (大日本史, Dai Nihon shi^?) (buku besar sejarah Jepang) adalah buku sejarah Jepang yang ditulis oleh Tokugawa Mitsukuni. Isi buku sejarah yang antara lain menceritakan kaisar-kaisar yang memerintah Jepang menyerupai dinasti-dinasti yang ada di Tiongkok nantinya membangkitkan rasa nasionalisme Jepang di tahun-tahun terakhir keshogunan Tokugawa.

Pada tahun 1661, Tokugawa Mitsukuni di usia 34 tahun diangkat menjadi daimyo untuk wilayah han Mito (sekarang menjadi prefektur Ibaraki and prefektur Tochigi). Pada usia 63 tahun, kaisar mengangkat Tokugawa Mitsukuni menjadi pejabat tinggi istana dengan nama jabatan Chunagon (中納言, Chunagon^?) yang pada saat itu dianggap setingkat dengan jabatan deputi menteri keuangan Komon (黄門, Komon^?) di zaman dinasti Tang.

Mito Komon adalah panggilan kehormatan untuk shogun Tokugawa Mitsukuni yang menguasai wilayah han Mito sekaligus memangku jabatan Komon.

Pada tahun 1691, Tokugawa Mitsukuni mengundurkan diri ke rumah peristirahatannya yang bernama Seizanso, tempat beliau menghembuskan nafas terakhir 10 tahun kemudian di usia 73 tahun.

Tokugawa Mitsukuni meninggalkan satu orang anak laki-laki yang kemudian mengambil nama keluarga Matsudaira. Pewaris Tokugawa Mitsukuni adalah Tokugawa Tsunaeda yang merupakan anak angkat dari kakak kandungnya sendiri.

[sunting] Legenda Mito Komon

Tokugawa Mitsukuni yang lebih dikenal dengan nama Mito Komon adalah pahlawan rakyat yang disenangi orang banyak di Jepang. Sampai saat ini, cerita-cerita tentang Mito Komon yang cenderung berbau legenda banyak beredar di masyarakat. Asal-usulnya adalah cerita tentang perjalanan Tokugawa Mitsukuni ke seluruh pelosok Jepang yang kemudian di zaman Edo periode akhir dan zaman Meiji berkembang menjadi cerita fiksi yang dikenal sebagai Mito Mitsukuni Manyū-ki ( 水戸黄門漫遊記, Mito Mitsukuni Manyū-ki^? Catatan Perjalanan Mito Mitsukuni).

Mito Komon dikenal sebagai shogun penggemar makan enak yang mencicipi berbagai macam makanan khas yang ditemuinya selama perjalanan ke seluruh pelosok Jepang. Mito Komon mengaku sebagai orang Jepang pertama yang makan Ramen (mie kuah) dengan resep asli dari Tiongkok dengan kuah dari ham. Selanjutnya menurut cerita yang hampir berbau fiksi, Mito Komon adalah orang Jepang yang pertama kali mencicipi keju, yogurt, minum susu, minum anggur dari Eropa, dan makan gyoza (pangsit) dari Tiongkok. Mito Komon juga merupakan orang Jepang yang pertama kali memakan daging hewan berkaki empat (antara lain sapi dan domba) dengan mengabaikan larangan memakan hewan berkaki empat. Menurut cerita juga, konon makanan kesenangan Mito Komon adalah kulit ikan salmon yang dipanggang.

[sunting] Film seri Mito Komon

Cerita tentang Mito Komon terus menerus didramatisasi dalam bentuk novel. Pada tahun 1969, jaringan televisi TBS mengangkat cerita Mito Komon menjadi film seri televisi yang mengisahkan perjalanan hidup shogun Tokugawa Mitsukuni sebagai pengembara dengan cara menyamar sebagai rakyat biasa dengan ditemani pengawal setia yang bernama Suke (助, Suke^?) dan Kaku (格, Kaku^?). Mito Komon dalam pengembaraannya ke seluruh pelosok Jepang selalu hadir menegakkan kebenaran yang tidak bisa diselesaikan dengan cara biasa. Jika menemui pertengkaran atau perkelahian, Mito Komon selalu menunggu sampai saat terakhir. Jika perkelahian ternyata tidak juga bisa diselesaikan secara damai, sebagai senjata pamungkas untuk membela orang yang lemah, sang pengawal yang bernama Kaku selalu berkata "Apa kau tidak bisa lihat lambang keluarga siapa ini?" (「この紋所が目に入らぬか!!」, kono mon dokoro ga me ni hairanuka!!^?) sambil memperlihatkan kotak obat yang berlambang klan Tokugawa. Setiap orang apalagi orang yang bermaksud buruk pasti gentar melihat lambang klan Tokugawa yang dibawa oleh Mito Komon.