Static Wikipedia February 2008 (no images)

aa - ab - af - ak - als - am - an - ang - ar - arc - as - ast - av - ay - az - ba - bar - bat_smg - bcl - be - be_x_old - bg - bh - bi - bm - bn - bo - bpy - br - bs - bug - bxr - ca - cbk_zam - cdo - ce - ceb - ch - cho - chr - chy - co - cr - crh - cs - csb - cu - cv - cy - da - de - diq - dsb - dv - dz - ee - el - eml - en - eo - es - et - eu - ext - fa - ff - fi - fiu_vro - fj - fo - fr - frp - fur - fy - ga - gan - gd - gl - glk - gn - got - gu - gv - ha - hak - haw - he - hi - hif - ho - hr - hsb - ht - hu - hy - hz - ia - id - ie - ig - ii - ik - ilo - io - is - it - iu - ja - jbo - jv - ka - kaa - kab - kg - ki - kj - kk - kl - km - kn - ko - kr - ks - ksh - ku - kv - kw - ky - la - lad - lb - lbe - lg - li - lij - lmo - ln - lo - lt - lv - map_bms - mdf - mg - mh - mi - mk - ml - mn - mo - mr - mt - mus - my - myv - mzn - na - nah - nap - nds - nds_nl - ne - new - ng - nl - nn - no - nov - nrm - nv - ny - oc - om - or - os - pa - pag - pam - pap - pdc - pi - pih - pl - pms - ps - pt - qu - quality - rm - rmy - rn - ro - roa_rup - roa_tara - ru - rw - sa - sah - sc - scn - sco - sd - se - sg - sh - si - simple - sk - sl - sm - sn - so - sr - srn - ss - st - stq - su - sv - sw - szl - ta - te - tet - tg - th - ti - tk - tl - tlh - tn - to - tpi - tr - ts - tt - tum - tw - ty - udm - ug - uk - ur - uz - ve - vec - vi - vls - vo - wa - war - wo - wuu - xal - xh - yi - yo - za - zea - zh - zh_classical - zh_min_nan - zh_yue - zu

Web Analytics
Cookie Policy Terms and Conditions Tsamrotus Syari'ah - Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia

Tsamrotus Syari'ah

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifisasi artikel.
Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Ini Kitab risalah yang dinamakan Tsamrotus Syari’ah, yang bersumber dari Al-Qur’an (tafsir Al-Jallalain) yang didalamnya menerangkan perjalanan para wali dan sekaligus pembinaan kewalian dan menerangkan ilmu Tauhid dan perwujudan dari iman. Dengan mengikuti tingkah laku para wali , kita para salik (orang yang berjalan di jalan akhirat) dapat mengikuti para wali dalam memelihara imannya. Karena iman itu tidak hanya sebagai bahan pembicaraan maupun keyakinan semata, tetapi sesuatu pekerjaan seperti halnya kita bekerja untuk memenuhi kebutuhan lahiriah semakin giat bekerja dan menekuni pekerjaan kita semakin besar hasilnya demikian juga dengan perwujudan iman kita, semakin besar dalam mengingat dan berdzikir dalam hati, maka semakin dekat kita dengan sang Kholiq. Risalah ini secara ringkas walaupun sangat sederhana tetapi sangat agung faedahnya, karena ilmu yang akan diterangkan penulis dibelakang, merupakan fondasi/ akar/ pusat dan sekaligus penyempurna dari semua ilmu , dan merupakan syarat mutlak diterimanya semua amal ibadah kita dihadapan Allah, Maka ilmu Tauhid harus menjadi pegangan dari mulai kita hidup di dunia sampai kita berada di alam akhirat (alam barzah). Namun sebagai manusia bila ada kekurangan dan kesalahan penulis, para pembaca Minal mursyidin wal muridin penulis mengharapkan pembenaran yang baik karena masih terbatasnya pengetahuan dan pengalaman, maka penulis memohon dengan lantaran Nabi Muhammad S.A.W. dan Sulthonul Aulia’ Syeh Abdul Qodir Al Jaelani RodhiyAllahu’anhu, semoga Allah selalu memberikan pengampunan terhadap hamba Nya, memberikan manfa’at dan memberi berkah kepada penulis dan Risalah ini. Sehingga jadi amal Jariyah Kholisoh mukhlisoh liwajhillahil karim.yang diridhoi Allah ta’ala


KEYAKINAN MANUSIA

Orang hidup itu harus memiliki pegangan atau dalam arti keyakinan hidup. Tanpa memiliki keyakinan orang tidak memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan. Pegangan orang hidup secara batiniah itu ada tiga macam : 1. Azimat (Keris, Batu, Tombak , dan sebagainya yang berwujud) maka bila azimat yang jadi pegangan hidup, bila orang itu akan mati azimat itu akan menjadi keyakinannya yang dapat menyelamatkan jiwanya setelah mati, maka dapat dikatakan orang itu mati menghamba kepada azimat tersebut. 2. Jin / syetan Maka bila jin atau syetan yang jadi pegangan hidup, bila orang itu akan mati jin / syetan itu akan menjadi keyakinannya yang dapat menyelamatkan jiwanya setelah mati, maka orang tersebut akan menghamba kepada jin / syetan tersebut. Syetan diciptakan dari api, maka akan kembali menjadi api, dan itu tidak dapat menyelamatkan dari api neraka. 3. Allah S.W.T Maka bila Allah yang jadi pegangan hidup, bila orang itu akan mati Allah itu akan menjadi keyakinannya yang dapat menyelamatkan jiwanya setelah mati, dan Allah itu adalah wujud dari iman sebab hanya Allah yang dapat menyelamatkan dari siksa api neraka. Maka dari itu peganglah erat-erat dan jadikan satu-satunya keyakinanmu karena itu merupakan fondasi / akar / pusat dari segala ilmu, dan Allah ini adalah ilmu kebanggaan para wali. Tidak ada ilmu lagi yang lebih tinggi dari ilmu Allah ini.


CIRI WALIYULLOH

Inilah keterangan tentang Waliyulloh sejati : Adalah sebagai berikut : 1. … Kekasih Allah (Waliyulloh) adalah orang yang selalu memelihara lafadz (dzikir siri) Allah – Allah dalam hatinnya dan memusatkan pikiran dan angan-angannya hanya kepada Allah semata.(QS: Al Baqarah, ayat :120)

Artinya : Tidak ada ilmu yang dapat menjadikanmu kekasih Allah (selain kamu selalu mengingat akan Allah itu sendiri). Maksud dari ayat tadi yang disebut sebagai wali/ kekasih Allah adalah : 2. Hanya Allah yang menjadi kekasih hatinya artinya Mahabbah kepada Allah taa’la 3. Pada saat memusatkan pikiran dan angan-angan kepada Allah harus dalam bimbingan dan izin dari Guru Mursyid yang telah mendapat izin dari guru-gurunya yang memiliki silsilah ke atas sampai dengan Nabi Muhammad S.A.W yang turun langsung dari Allah S.W.T. untuk melakukan pembaiatan . 4. Tidak melanggar hukum-hukum Syari’at. 5. Mempunyai sifat yang terpuji sesuai dengan hukum Syari’at.

Perlu diketahui bahwa semua orang diberi wewenang oleh Allah menerima derajat kewalian.qodrat kewalian telah disiapkan tinggal bagaimana usaha manusia untuk memperoleh ridho dari Allah tersebut. Maka jangan khawatir dan takut, yang terpenting mengikuti risalah ini, Insya Allah akan berhasil

Sejarah singkat munculnya ilmu wali dan ilmu hitam

Ketika Sunan Bonang membaiat Sunan Kalijaga di atas perahu tiba-tiba perahu tersebut bocor lalu sunan Bonang menghentikan pembaiatan dan mengambil tanah dari daratan untuk menambal kebocoran perahu ternyata di dalam tanah tersebut terdapat cacing, kemudian pembaiatan terhadap Sunan Kalijaga dilanjutkan, karena terlalu dahsyatnya pembaiatan Sunan Bonang maka cacing tersebut dapat mendengarkan dan mengikuti proses pembaiatan dan pada akhirnya cacing tersebut mampu berubah menjadi manusia. Karena belum sempurnanya ilmu yang dikuasai oleh sunan Kalijaga, beliau tidak mengetahui kalau ada orang yang ikut menguping wejangan sunan Bonang, setelah sempurna menerima ilmu dari Sunan Bonang akhirnya sunan Kalijaga tahu ada orang yang juga mencuri ilmu tersebut secara sembunyi maka orang tersebut diusir oleh sunan Kalijaga. Orang tersebut lari ke daratan dan menyebarkan ilmu yang tidak sempurna tersebut kepada masyarakat hingga terkenal dimana-mana. Setelah Sunan Kalijaga telah menela’ah dan menyempurnakan ilmu dari Sunan Bonang dan siap menyiarkan di daratan. Betapa kagetnya Sunan Kalijaga ternyata ilmu tersebut sudah tersebar luas. Sunan Kalijaga teringat akan kejadian di atas kapal bersama Sunan Bonang ketika menerima ilmu ada orang yang berasal dari cacing yang ikut mendengarkan wejangan tersebut oleh Sunan Kalijaga dinamakan Siti Jenar. Karena ilmu yang tanpa izin dari guru (sunan Bonang) dapat menyimpang/ menyesatkan/ merusak ilmu Tauhid. Hal ini menyebabkan munculnya ilmu hitam. Sampai sekarang ilmu tersebut menjadi pegangan dan keyakinan masyarakat luas karena dianggap sebagai ilmu yang benar. Hal tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa ilmu yang tidak sempurna (tidak dilandasi dengan tauhid yang murni) dan tidak kita ketahui asal mulanya, walaupun luarnya sangat bagus dan sangat indah tetapi di dalamnya sangat kotor dan menyesatkan bagi kita, na’udzubillah. Maka dari itu karena ilmu kewalian/tauhid yang telah begitu lama tidak muncul,yang tersebar selama ini hanya ilmu syari’at dan syari’at dari haqiqat. Alhamdulilah,dengan sifat Rohman dari Allah S.W.T ilmu tersebut sekarang telah muncul/beredar dengan perantara para guru mursyid yang tersebut dalam silsilah mursyid yang sahih. Amin Ya Robbal’alamin. ﻮﺍﷲﺃﻋﻟﻡ

TINGKATAN IMAN

Tingkatan iman terdiri atas 1. Iman para Nabi dan rosul (khowasil khowas) 2. Iman para Waliyulloh/Ulama’ Akhirat (Khusus) 3. Iman orang awam Iman tingkat pertama khusus bagi Nabi Muhammad S.A.W. yang diplilih Allah S.W.T. sehingga beliau benar-benar mampu melihat wujud Iman (Tauhid),ilmu tersebut disebut ilmu tauhid atau ilmu mukasyafah.Dengan ilmu ini bisa mendekatkan kepada allah dan bisa menyampaikan wushul pada Allah S.W.T..Oleh sebab itu Nabi Muhammad Saw diperintah oleh Allah S.W.T. untuk menyampaikan ilmu tauhid tersebut kepada umatnya agar menjadi umat yag bertanggung jawab pada Allah S.W.T.. Siapakah hamba yang benar-benar bisa berpegang pada tali Allah S.W.T. sperti yang tercantum dalam dalam Qur’an Surat Ali-Imron ayat 103 :

Artinya : Dan berpeganglah kamu semua kepada tali Allah dan janganlah kamu bercerai berai….. Dengan demikian seperti apa wujud tali Allah dan bagaimana supaya tidak terputus dari tali tersebut ? siapa yang memegang tali Allah, bagaimana cara berpegangan pada tali Allah tersebut ?. Caranya : Ruh dan hatinya melafalkan asma Allah-Allah , angan-angan dan pikirannya tertuju pada Allah semata, itu yang dinamakan bertauhid. Maka dari itu hamba Allah adalah orang yang selalu bertauhid dan ikhlas terhadap hukum Allah. Orang-orang yang demikian disebut Ulama’ Warosatul Anbiya’, selain dari bukan termasuk didalamnya dan disebut Ulama su’ Khuthoba’ dan Qurro’ dan lainnya walaupun mengaku sebagai Ulama’ Warotsatul Anbiya’ . ﻮﺍﷲﺃﻋﻟﻡ

Permasalahan yang muncul : • Apa perbedaan ulama dan waliyulloh ? Bila ulama belum tentu waliyulloh, tetapi bila waliyulloh pasti Ulama Perbedaan terletak pada pemusatan hati dan pemikiran kepada Allah (bertauhid) • Bagaimana jika orang yang disebut ulama kadang bertauhid kadang tidak ? Orang tersebut digolongkan sebagai orang awam. • Bagaimana jika orang tersebut digolongkan sebagai kyai dan juga ulama tetapi tidak bertauhid ? Orang tersebut digolongkan sebagai Ulama su’ (ulama duniawi); mayat hidup bergentayangan. Maka dari itu mencari Waliyulloh yang asli sangat sulit sekali walaupun keliling dunia belum tentu bertemu, akan tetapi mencari ulama’ itu sangat mudah sekali.


ﺍﻠﻟﻬﻡﺍﻨﺎﻨﻌﻭﺬﺒﻙﻤﻥﺍﻠﻌﻟﻣﺄﺍﻠﺳﺅ SYARAT-SYARAT PERWUJUDAN ADANYA IMAN

1. telah dibaiat oleh guru mursyid yan memiliki dan mengerti ilmu Tauhid. 2. mengerti cara bertauhid / bermeditasi. 3. bertauhid / bermeditasi hadir kepada guru mursyid yang asli silsilahnya 4. bersih dari segala bentuk kemusrikan 5. bersih dari segala sifat yang madz mu’mah 6. harus tahu dan mengerti macam-macam Dzikir*

  • Dzikir dibagi tiga macam, yaitu :

1. Dzikir Jahry (Lisan) seperti lafadz (ﻵﺇﻠﻪﺍﻻﺍﷲ) Laa Ilaaha Illallooh 2. Dzikir Sirri (didalam hati) seperti lafadz (ﺍﷲﺍﷲﺍﷲ) Allah, Allah, Allah …. 3. Dzikir Tauhid (di hati dan angan-angan) sambil bersikap seperti orang bermeditasi memusatkan segala pikiran hanya kepada Allah semata menuju ke atas, seolah-olah kita melihat-Nya.


WUJUD DARI IMAN

Sangat baik untuk para salik mengerti bahwa sesungguhnya iman itu tidak hanya sekedar keyakinan di dalam hati belaka, apabila pengertian iman hanya sampai disitu maka kita akan menyesal selamanya. Sebab iman yang seperti itu baru sekedar lafadz artinya lafadz hanya diucapkan di dalam hati, tetapi sebenarnya iman itu sendiri berwujud, wujud dari iman adalah sebuah pekerjaan di dalam hati dan angan-angan kita, seperti halnya bila kita menghendaki mewujudkan sesuatu benda atau mewujudkan suatu gambar, maka hati dan pikiran kita sepenuhnya tertuju pada benda atau gambar tersebut sampai dengan benda atau gambar tersebut selesai. Demikian juga dengan wujud dari iman, wujud dari iman adalah pekerjaan hati dan angan-angan kita hanya tertuju kepada Allah (bertauhid kepada Allah). Bila pekerjaan tersebut belum selesai maka hati dan angan-angan tidak berhenti bekerja mewujudkan benda atau gambar tersebut, demikian juga dengan iman sebelum kita bertemu dengan Allah dihari kiamat maka hati dan angan-angan kita tidak berhenti untuk beriman. Bila jasad kita telah mati maka ruh kita yang melanjutkan pekerjaan iman kita tersebut sampai dengan hari akhir (kiamat).Dari hal tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa sewaktu-waktu dikala kita sedang bekerja, sedang tidur bahkan sedang buang hajatpun hati dan angan-angan kita tetap hanya tertuju kepada Allah S.W.T. semata, karena beriman yang seperti itu merupakan kunci dari semua urusan peribadahan yang kita lakukan terutama pada saat kita bersholat. Pada umumnya bila kita bersholat Allahhu Akbar mulut kita menyebut asma Allah tapi angan-angan dan pikiran kita lari ke pasar, memikirkan hutang, memikirkan pekerjaan kantor dsbnya selain Allah, maka sebenarnya hal yang seperti itu disebut orang munafik, fasik, kafir hatinya. Dan hal tersebut yang sebenarnya disebut menyekutukan kepada Allah S.W.T. seperti dalam Firman Allah dalam Al Qur’an surat Al Baqarah : 165 :

Artinya: Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah …. Mereka juga mengucapkan Tidak ada yang disembah selain Allah Dan dalam Surat Al Fatihah : hanya kepada-Mu (Allah) kami menyembah dan hanya kepada-Mu (Allah) kami mohon pertolongan tetapi ketika mengucapkan kata / ayat tersebut hati dan angan-angannya tidak tertuju kepada Allah S.W.T. Hal tersebut menandakan wajah hati dan wajah angan-angannya berpaling dari Allah dan orang-orang tersebut yang dinamakan iman islamnya hanya berupa lafadz (lisan) saja.


Artinya : Mereka hendak menipu Allah,dan orang-orang yang beriman (karena hanya menampakkan pertentangan dalam hatinya tentang kekufuran)

Artinya : Orang yamg hanya melahirkan/melafalkan kalimatnya iman maka ktika mati dia ketakutan dan disiksa. Apa sebabnya ? sebab tidak memiliki wujud dari iman itu sendiri. Orang demikian itu sejatinya adalah orang kafir, munafik, musrik. Karena apa ? karena imannya hanya setengah-setengah.

Artinya : Kami beriman kapada yg sebagian dan kami kafir pada sebagian yang lain…(Qs. An-Nisa’ 150)

Artinya : Merekalah orang-orang yang kafir, sebenar-benarnya. (Qs. An-Nisa’ 151)

Artinya : Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini…(At Taubah : 28) Maka bertauhidlah kepada Allah taa’la,karena bila tidak bertauhid, Allah akan menghapus semua ibadahmu. Walaupun dirinya ahli ibadah, ahli syi’ar, hafal Al-Qur’an, Kyai yang banyak santrinya, kitabnya sampai delapan lemari, tanpa kecuali, mati tanpa membawa wujud dari iman (bertauhid kepada Allah) neraka selama-lamanya. Tetapi orang yang membawa wujud dari iman yaitu bertauhid kepada Allah, orang-orang itulah yang sangat dikasihi Allah ta’alla

Artinya : ….Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah S.W.T. ….. Sebagai tanda/bukti kecintaannya pada Allah S.W.T. mereka selalu bertauhid yaitu hatinya melafalkan Allah, Allah, Allah memusatkan pikiran dan angan-angannya kepada Allah semata. Apa sebabnya? Sebab hanya Allah saja yang menjadi penolong

Artinya : Atau patutkah mereka mengambil pelindung-peliundung selain Allah ? Maka Allah, Dialah pelindung yang sebenarnya (QS Asy Syuro’ : 9)

Artinya : Orang-orang dholim tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun dan tidak pula seorang penolong (QS Asy Syuro’ : 8) Mereka (orang-orang dholim) yaitu orang-orang yang tidak bertauhid tidak akan punya penolong kelak di hari kiamat nanti karena mereka kekasih hati mereka adalah selain Allah S.W.T.. ﻮﺍﷲﺍﻋﻟﻡ

CIRI-CIRI GURU MURSYID

1. Memiliki bukti diri (sertifikat guru Mursyid) 2. Membawa Tauhid dan ilmu Tauhid 3. Guru Mursyid berwenang melakukan baiat 4. Sisilah yang sokheh turun dari Allah ta’ala 5. Tidak munqote’ artinya .. dari tata krama Mursyid dan melanggar hukum syara’ا

ﺍﻠﻟﻬﻡﺤﺼﻝﻤﻗﺎﺼﺩﻦ

SILSILAH GURU AL MURSYID


Artinya : Orang yang tidak mempunyai guru maka gurunya adalah syaitan. Inilah silsilahnya 1. Allah S.W.T Al malikul wahhab turun kepada 2. Sayyidina Jibril Alaihissholatu Wassalam turun kepada 3. Sayyidina Muhammad S.A.W. turun kepada 4. Sayyidina Ali Bin Abi Tholib Radhiyallohu’anhu turun kepada 5. Sayyidina Al Husain bin Fatimatazzahro turun kepada 6. Imam Zaenal Abidin turun kepada 7. Syeh Muhammad Al Baqir turun kepada 8. Imam Ja’far As Shodiq turun kepada 9. Syeh Musa Al Kadzim turun kepada 10. Syeh Abil Hasan Ali bin Musa Ar Ridho turun kepada 11. Syeh Ma’ruf Al Kurhi turun kepada 12. Syeh Sariyy As Saqothi turun kepada 13. Syeh Abil Qosim Junaidi Al Baghdadiy turun kepada 14. Syeh Abi Bakir Ash Shibli turun kepada 15. Syeh Abdul Wahid At Tamimi turun kepada 16. Syeh Abil Fariiji Ath Thorthusi turun kepada 17. Syeh Abil Hasan ‘Ali Alhakari turun kepada 18. Syeh Abi Sa’id Al Mubarok Al Maghzumi turun kepada 19. Sulthonil Auliya’ Asy Syeh Abdul Qodir Al Jailani turun kepada 20. Syeh Abdul Aziz turun kepada 21. Syeh Muhammad Al Hattak turun kepada 22. Syeh Syamsudin turun kepada 23. Syeh Syarofuddin turun kepada 24. Syeh Nuruddin turun kepada 25. Syeh Waliyuddin turun kepada 26. Syeh Hisamuddin turun kepada 27. Syeh Yahya turun kepada 28. Syeh Abi Bakir turun kepada 29. Syeh Abdur Rohim turun kepada 30. Syeh Usman turun kepada 31. Syeh Abdul Fatah turun kepada 32. Syeh Muhammad Muro’ turun kepada 33. Syeh Syamsuddin turun kepada 34. Syeh Ahmad Khotib Sambas turun kepada 35. Syeh Abdul Karim Banten turun kepada 36. Syeh Kyai Al Hajji Ibrohim berumbung turun kepada 37. Syeh Kyai Al Hajji Muslih Abdirrohman turun kepada 38. Syeh Kyai Al Hajji Ahmad Muthohhar Abdurrahman turun kepada 39. Kyai Al Hajji Al Mursyid Imam Muhadi di jawa timur turun kepada 40. Kyai Al Mursyid Muhammad Yassin Kantongan, Tempel, Sleman, Jogjakarta Inilah silsilah para guru Al Mursyid yang sokheh dihadapan Allah dan kita dapat hadir dan bertemu dengan guru Mursyid yang turun sampai dengan ke- 40. Akhir kata Barokallohu Li walakum wanafa’ani Amin ya robbal Alamin


CARA BERMEDITASI /BERTAUHID

1. Duduk bersila sebaiknya menghadap Qiblat 2. Robithoh (menghadirkan guru seakan akan guru berhadapan dengan kita) 3. Pejamkan mata, mulut tertutup, ujung lidah ditempelkan pada langit-langit atas. 4. Dzikir Siri (didalam hati) serta tarik napas, tahan sekuatnya agar lafadz Allah, Allah, Allah bisa merasuk ke seluruh badan, sehingga badan kita terasa panas. 5. Pusatkan pikiran dan angan-angan tujukan kepada Allah semata, seolah-olah Allah ada diatas, artinya paling luhur terhadap semua makhluk 6. Angan-angan lurus naik sampai dengan Tauhid sampai Istiqomah.

Syarat dan tata cara tadi juga mengikuti tingkah laku Syeh Abdul Qodir Al Jailani Rodhiyallohu anhu yang telah disebutkan di dalam kitab Manaqib An Nurul Burhani yang termashur.

Inilah gambarnya

Keterangan gambar orang bermeditasi 1. Orang bermeditasi diatas bumi 2. Dzikir dalam hati, pusatkan pikiran dan angan-angan maka ruh akan naik lurus melewati, 3. Langit sap pertama naik lurus melewati, 4. Langit sap kedua naik lurus melewati, 5. Langit sap ketiga naik lurus melewati, 6. Langit sap keempat naik lurus melewati, 7. Langit sap kelima naik lurus melewati, 8. Langit sap keenam naik lagi lurus melewati, 9. Langit sap ketujuh naik lagi 10. Lapis baja tebalnya kira-kira dua meter tembus melewati kabut, naik lurus 11. Bertemu lapis baja lagi setebal kira-kira lima meter naik lurus 12. Sampai dengan perempatan naik lagi lurus 13. Sampai Lauhil Mahfudz naik lurus 14. Sampai Arasy naik lagi sampai berakhir 15. Pada Tauhid (Dzat Allah Ta’ala).

N.B. amat sangat disarankan agar bila melakukan meditasi ini harus didampingi oleh mursyid yang shahih dan syah menurut silsilahnya, bila terjadi kesesatan dalam menjalani meditasi tauhid ini penulis sama sekali tidak bertanggungjawab secara lahiriah maupun batiniah. (hubungi alamat yang berada di sampul depan atau kirim ke alamat e-mail : Tsamrotus@yahoo.co.id).


ISRO’ MI’ ROJ

Ketika Nabi Muhammad S.A.W. akan di Isro’ Mi’roj oleh Allah ta’ala, Nabi Muhammad S.A.W. dioperasi oleh Malaikat Jibril Alaihissalam. Setelah di operasi dilanjutkan dengan penyucian dengan air zam-zam. Supaya bersih lahir dan bathinnya. Setelah bersih diteruskan dengan Mi’roj kepada Allah ta’ala bersama jasadnya menghadap Allah ‘Azza Wajalla.

Begitu juga orang biasa menggunakan tuntunan Nabi Muhammad S.A.W ketika Isra Mi’roj. Tetapi jika manusia biasa hanya ruh-nya yang di Mi’roj kan , caranya yaitu : Isro’ atau hadir pada guru Mursyid, pada proses ini dioperasi lahir dan bathinnya dengan wejangan-wejangan sampai bersih dari segala bentuk kemusrikan, kesyirikan dan kemunafikan dan sebagainya yang mengganggu perjalanan hatinya. Setelah bersih dari sifat-sifat diatas, dilanjutkan dengan disucikan hati dan ruh-nya dengan menggunakan ilmu Tauhid oleh guru Mursyid, dengan Dzikir siri serta pemusatan pikiran dan angan-angan kepada Allah semata. Setelah bersih dan Istiqomah Insya Allah ruh nya bisa naik atau Mi’raj sampai pada Allah ta’ala dan bisa melihat seperti apa yang telah dilihat kanjeng Nabi Muhammad S.A.W. ketika di Mi’roj kan kehadapan Allah. Selanjutnya tergantung dari bersihnya hati dan beningnya angan-angan ketika memusatkan pikiran (bertauhid) dan Istiqomahnya. Bila sudah benar-benar Istiqomah Insya Allah akan melihat seratus delapan puluh ribu alam, seperti surga, neraka, langit yang bersap-sap, bumi yang bersap-sap, Lauhil mahfud, Aras, alam gaib, dan sebagainya yang disebutkan pada gambar orang bertauhid diatas. Semoga para salik tambah kuat imannya dan tambah takut kepada Allah dan benar-benar mengerti dan faham wujud dari Iman.

Selama ini banyak orang beranggapan bahwa yag bisa di-isro’ mi’roj-kan itu hanya Nabi Muhammad Saw, padahal kita bisa juga bisa di-isro’ mi’roj-kan, perbedaannya kalau Nabi Muhammad SAW ruh dan jasadnya, tapi kalau kita hanya ruhnya saja. Jalan yang mendekatkan kepada Allah itu ada tiga, tanpa menggunakan tiga perkara tersebut orang tidak bisa bertauhid, ketiga jalan tersebut adalah : 1. Dzikir siri yang ditujukan langsung kepada Allah, jangan mengingat apapun kecuali ingat kepada Allah. 2. Muroqobah : selalu mengangan-angan dan memusatkan pikiran kepada Allah semata 3. Robithoh : menghadirkan guru Mursyid seolah-olah guru ada di hadapan kita dengan perasaan ta’dzim

Tambahan :

Artinya : Selalu perbaharuilah iman kamu sekalian dengan banyak membaca Laa Ilaaha Illa-Allah /Allah Allah Allah /memusatkan hati dan pikiran hanya kepada Allah semata (HR Ahmad wal Hakim dari Abu Hurairah RA)

Artinya : Surga itu dihargai dengan Laa Ilaaha Illa-Allah /Allah Allah Allah /memusatkan hati dan pikiran hanya kepada Allah semata (HR Abu Hurairah RA)

Artinya : Kunci surga adalah Laa Ilaaha Illa-Allah /Allah Allah Allah /memusatkan hati dan pikiran hanya kepada Allah semata Perintah-perintah diatas itu bagaimana caranya ? dan dimana tempatnya , bagaimana wujudnya? Dan bagaimana caranya memiliki alat untuk membeli dan digunakan untuk membuka pintu surga? Para pembaca, para santri, para kyai, para alim ulama’ yang mengaku-aku sebagai waliyulloh yang sudah merasa lebih ilmunya penulis persilahkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas. Semua yang penulis tuturkan tadi tidak mudah dijalani oleh para Salik, kecuali bila menggunakan ilmu dan amal dan Mujahatunnafsi dan dengan izin guru Mursyid dan dengan sabar dan ikhlas terhadap hukum Allah.


Daftar Isi Kitab Tsamrotus Syari’ah 1. Khutbatul Kitab 2. Muqoddimah 3. Ciri-ciri Waliyulloh 4. Sejarah singkat ilmu wali dan ilmu hitam 5. Tingkatan Iman 6. Syarat-syarat perwujudan adanya Iman 7. Wujud dari Iman 8. Ciri-ciri Guru Mursyid 9. Silsilah Guru Mursyid 10. Cara bermeditasi / bertauhid 11. Keterangan Gambar orang bermeditasi 12. Isro’Mi’Roj

Static Wikipedia 2008 (no images)

aa - ab - af - ak - als - am - an - ang - ar - arc - as - ast - av - ay - az - ba - bar - bat_smg - bcl - be - be_x_old - bg - bh - bi - bm - bn - bo - bpy - br - bs - bug - bxr - ca - cbk_zam - cdo - ce - ceb - ch - cho - chr - chy - co - cr - crh - cs - csb - cu - cv - cy - da - de - diq - dsb - dv - dz - ee - el - eml - en - eo - es - et - eu - ext - fa - ff - fi - fiu_vro - fj - fo - fr - frp - fur - fy - ga - gan - gd - gl - glk - gn - got - gu - gv - ha - hak - haw - he - hi - hif - ho - hr - hsb - ht - hu - hy - hz - ia - id - ie - ig - ii - ik - ilo - io - is - it - iu - ja - jbo - jv - ka - kaa - kab - kg - ki - kj - kk - kl - km - kn - ko - kr - ks - ksh - ku - kv - kw - ky - la - lad - lb - lbe - lg - li - lij - lmo - ln - lo - lt - lv - map_bms - mdf - mg - mh - mi - mk - ml - mn - mo - mr - mt - mus - my - myv - mzn - na - nah - nap - nds - nds_nl - ne - new - ng - nl - nn - no - nov - nrm - nv - ny - oc - om - or - os - pa - pag - pam - pap - pdc - pi - pih - pl - pms - ps - pt - qu - quality - rm - rmy - rn - ro - roa_rup - roa_tara - ru - rw - sa - sah - sc - scn - sco - sd - se - sg - sh - si - simple - sk - sl - sm - sn - so - sr - srn - ss - st - stq - su - sv - sw - szl - ta - te - tet - tg - th - ti - tk - tl - tlh - tn - to - tpi - tr - ts - tt - tum - tw - ty - udm - ug - uk - ur - uz - ve - vec - vi - vls - vo - wa - war - wo - wuu - xal - xh - yi - yo - za - zea - zh - zh_classical - zh_min_nan - zh_yue - zu -

Static Wikipedia 2007 (no images)

aa - ab - af - ak - als - am - an - ang - ar - arc - as - ast - av - ay - az - ba - bar - bat_smg - bcl - be - be_x_old - bg - bh - bi - bm - bn - bo - bpy - br - bs - bug - bxr - ca - cbk_zam - cdo - ce - ceb - ch - cho - chr - chy - co - cr - crh - cs - csb - cu - cv - cy - da - de - diq - dsb - dv - dz - ee - el - eml - en - eo - es - et - eu - ext - fa - ff - fi - fiu_vro - fj - fo - fr - frp - fur - fy - ga - gan - gd - gl - glk - gn - got - gu - gv - ha - hak - haw - he - hi - hif - ho - hr - hsb - ht - hu - hy - hz - ia - id - ie - ig - ii - ik - ilo - io - is - it - iu - ja - jbo - jv - ka - kaa - kab - kg - ki - kj - kk - kl - km - kn - ko - kr - ks - ksh - ku - kv - kw - ky - la - lad - lb - lbe - lg - li - lij - lmo - ln - lo - lt - lv - map_bms - mdf - mg - mh - mi - mk - ml - mn - mo - mr - mt - mus - my - myv - mzn - na - nah - nap - nds - nds_nl - ne - new - ng - nl - nn - no - nov - nrm - nv - ny - oc - om - or - os - pa - pag - pam - pap - pdc - pi - pih - pl - pms - ps - pt - qu - quality - rm - rmy - rn - ro - roa_rup - roa_tara - ru - rw - sa - sah - sc - scn - sco - sd - se - sg - sh - si - simple - sk - sl - sm - sn - so - sr - srn - ss - st - stq - su - sv - sw - szl - ta - te - tet - tg - th - ti - tk - tl - tlh - tn - to - tpi - tr - ts - tt - tum - tw - ty - udm - ug - uk - ur - uz - ve - vec - vi - vls - vo - wa - war - wo - wuu - xal - xh - yi - yo - za - zea - zh - zh_classical - zh_min_nan - zh_yue - zu -

Static Wikipedia 2006 (no images)

aa - ab - af - ak - als - am - an - ang - ar - arc - as - ast - av - ay - az - ba - bar - bat_smg - bcl - be - be_x_old - bg - bh - bi - bm - bn - bo - bpy - br - bs - bug - bxr - ca - cbk_zam - cdo - ce - ceb - ch - cho - chr - chy - co - cr - crh - cs - csb - cu - cv - cy - da - de - diq - dsb - dv - dz - ee - el - eml - eo - es - et - eu - ext - fa - ff - fi - fiu_vro - fj - fo - fr - frp - fur - fy - ga - gan - gd - gl - glk - gn - got - gu - gv - ha - hak - haw - he - hi - hif - ho - hr - hsb - ht - hu - hy - hz - ia - id - ie - ig - ii - ik - ilo - io - is - it - iu - ja - jbo - jv - ka - kaa - kab - kg - ki - kj - kk - kl - km - kn - ko - kr - ks - ksh - ku - kv - kw - ky - la - lad - lb - lbe - lg - li - lij - lmo - ln - lo - lt - lv - map_bms - mdf - mg - mh - mi - mk - ml - mn - mo - mr - mt - mus - my - myv - mzn - na - nah - nap - nds - nds_nl - ne - new - ng - nl - nn - no - nov - nrm - nv - ny - oc - om - or - os - pa - pag - pam - pap - pdc - pi - pih - pl - pms - ps - pt - qu - quality - rm - rmy - rn - ro - roa_rup - roa_tara - ru - rw - sa - sah - sc - scn - sco - sd - se - sg - sh - si - simple - sk - sl - sm - sn - so - sr - srn - ss - st - stq - su - sv - sw - szl - ta - te - tet - tg - th - ti - tk - tl - tlh - tn - to - tpi - tr - ts - tt - tum - tw - ty - udm - ug - uk - ur - uz - ve - vec - vi - vls - vo - wa - war - wo - wuu - xal - xh - yi - yo - za - zea - zh - zh_classical - zh_min_nan - zh_yue - zu