C-130 Hercules

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

A United States Air Force C-130 Hercules

Lockheed C-130 Hercules adalah sebuah pesawat terbang bermesin empat turboprop yang bertugas sebagai pengangkat udara taktikal utama untuk pasukan militer di banyak bagian dunia. Mampu mendarat dan lepas landas dari runway yang pendek atau tidak disiapkan, awalnya dia adalah sebuah pengangkut tentara dan pesawat kargo yang sekarang ini juga digunakan untuk berbagai macam peran, termasuk infantri airborne, pengamatan cuaca, pengisian bahan bakar di udara, pemadam kebakaran udara, dan ambulans udara. Sekarang ini ada lebih dari 40 model Hercules, termasuk beberapa kapal senapan, dan juga digunakan di lebih dari 50 negara. Melayani lebih dari 50 tahun, keluarga C-130 telah menciptakan rekor yang bagus untuk kehandalan dan daya tahannya, berpartisipasi dalam militer, sipil, dan bantuan kemanusiaan.

Keluarga C-139 memiliki sejarah produksi yang paling panjang dari seluruh pesawat militer. Yang pertama prototipe YC-130 terbang pada 23 Agustus 1954 dari pabrik Lockheed di Burbank, California, Amerika Serikat. Pesawater tersebut dipiloti oleh Stanley Beltz dan Roy Wimmer. Setelah kedua prototipe selesai, produksi dipindahkan ke Marietta, Georgia, di mana lebih dari 2.000 C-130 dibuat.

Muhammad Zia-ul-Haq, Presiden Pakistan sejak 1978, tewas pada 17 Agustus 1988, ketika C-130 yang dia tumpangi jatuh setelah lepas landas. Duta Besar dan Jenderal AS pada waktu itu juga turut meninggal, bersama dengan orang lainnya yang berada dalam pesawat tersebut. Selain peristiwa tersebut, sekitar 150 prajurit Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU Gugur di daerah Condet ketika sedang menumpang di pesawat Hercules TNI AU. Namun bagaimanapun juga Hercules merupakan pesawat legendaris yang masih diproduksi. Pesawat inipun merupakan pesawat terbang terbesar dan terberat yang mampu mendarat dan tinggal landas di kapal induk. Peristiwa pendaratan Hercules (KC-130F/Tanker)yang pertama ini terjadi pada tanggal 30 Oktober 1963. Di Kapal Induk USS Forrestal (CVA-59). Diawaki oleh Letnan James H. Flatey III, LtCdr. WW Stovall, ADR-1 EF Brennan dan test pilot Lockheed Ted Limmer, Jr. Pesawat ini benar-benar multi fungsi. Seperti tertulis dalam kalimat awal. Bahkan bisa berfungsi sebagai kereta jenazah. (Mungkin masih ingat ketika Sri Sultan Hamengkubuwono IX wafat, jenazahnya diaterbangkan dari Washington DC, AS ke Indonesia dengan menggunakan pesawat Hercules. Benar-benar sebuah pesawat yang multi fungsi. Begit terkenalnya HERCULES saat itu, Presiden RI Soekarno sempat meminta Presiden AS John F. Kennedy untuk membawanya melihat wujud pesawat ini. Alhasil Indonesia menjadi pengguna pertama C130 B diluar AS pada 1960. Kesepuluh pesawat C130B (termasuk dua varian tanker KC 130B) ini menjadi embrio lahirnya Skadron Angkut Berat Jarak Jauh TNI AU.