Mahesa Anabrang
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Mahesa/Kebo/Lembu Anabrang adalah seorang senopati Kerajaan Singasari yang diutus untuk menaklukan tlatah Melayu, dan dikenal sebagai Ekspedisi Pamalayu. Di tahun 1288, Mahesa/Kebo/Lembu Anabrang telah menaklukkan seluruh wilayah Kerajaan Melayu termasuk Kerajaan Melayu Jambi dan Sriwijaya.
Setelah melaksanakan tugasnya dengan sebaik baiknya, Mahesa/Kebo/Lembu Anabrang membawa Dara Jingga beserta keluarganya dan Dara Petak kembali ke pulau Jawa untuk menemui Baginda Kertanegara. Setelah sampai di pulau Jawa, ternyata Baginda Kertanegara telah tewas, dan Kerajaan Singasari telah musnah oleh Jayakatwang, Raja Kediri. Jayakatwang itu sendiri telah tewas dibunuh pasukan Mongol yang akhirnya diserang oleh Raden Wijaya. Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit yang merupakan lanjutan dari Kerajaan Singhasari.
Oleh karena itu, Dara Petak, adik Dara Jingga kemudian dipersembahkan kepada Raden Wijaya, yang kemudian memberikan keturunan Raden Kalagemet/Sri Jayanegara, Raja Majapahit ke-2. Dengan kata lain Raja Majapahit ke-2 adalah sepupu Adityawarman.
Perjalanan Mahesa Anabrang dalam kancah politik Majapahit sendiri terbilang cukup panjang, dimana ia terlibat dalam penumpasan pemberontakan Ranggalawe, dan akhirnya ia pun tewas di tangan Lembu Sora.