Pembaharuan Karismatik Katolik
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Bagian dari seri Agama Kristen |
|
![]() |
|
Sejarah agama Kristen | |
Teologi Kristen |
|
Alkitab: |
|
Gereja Kristen: |
|
Ibadat Kristen | |
Kepercayaan yang terkait: |
Pembaharuan Karismatik Katolik, atau Katolik Karismatik, adalah sebuah gerakan di dalam Gereja Katolik Roma yang mengadopsi beberapa praktek dan kepercayaan seperti aliran Pentakosta di dalam Protestan. Pelayanan ibadahnya memiliki karakter Misa dengan semangat tinggi, seperti pertemuan Doa yang bercirikan nubuatan dan terkadang glossolalia atau "berbicara dalam Bahasa Roh". Para pendukung gerakan ini memandang karakter ini sebagai kepercayaan yang didasari karisma (Bahasa Yunani untuk karunia) atau karunia-karunia Roh Kudus (menurut sebagian besar kaum Kristiani saat ini, karunia yang sama yang terjadi pada masa gereja mula-mula, seharusnya juga terjadi pada masa kini).
Meskipun demikian, kebanyakan Katolik Karismatik menolak keharusan utama menurut Pentakosta akan glossolalia (Bahasa Roh); dan banyak juga yang menolak ajaran Pentakosta yang mereka anggap sebagai legalisme.
Gereja Katolik Kristus Raja di situs web Ann Arbor menggambarkan Doa Karismatik, "gaya berdoa karismatik adalah biasa digunakan di gereja Kristus Raja. Jemaat bebas mengangkat tangan mereka selama berdoa dan bernyanyi, banyak yang terdengar mengucapkan doa-doa mereka sendiri, sebagian berdoa dengan Bahasa Roh, dan lain-lain. Kami berdoa dengan cara karismatik selama ibadah doa jemaat bulanan, mulai dari awal ibadah hingga pada waktu-waktu tertentu selama Misa Kudus. Hal ini menjadi semacam ciri khas jemaat karismatik yang terlihat. Bagi masing-masing pribadi muncul ciri-ciri khusus di antaranya adalah penyerahan sepenuhnya kepada hadirat Yesus Kristus dalam setiap aspek kehidupan, kesetiaan yang kuat kepada Injil dan ajaran Gereja Katolik, serta senantiasa mencari persahabatan yang berpusat pada Kristus."
Daftar isi |
[sunting] Awal Mula Gerakan
Pada tahun 1967, Gereja Katolik Amerika Serikat menyaksikan timbulnya Neo-Pentakostalisme, sebuah gerakan yang telah dikenal di gereja-gereja Protestan sejak sekitar 1890. Konsili Vatikan II menyatakan dalam dokumen Konstitusi Dogmatik Gereja, Lumen Gentium:
- Tidak melulu hanya melalui sakramen dan pelayanan Gereja saja Roh Kudus itu menyucikan manusia, memimpin mereka, dan memperkaya mereka dengan kebaikanNya...Ia juga membagikan karunia khusus di antara kaum beriman dari segala tingkatan. Dengan karunia ini, Ia menguatkan dan mempersiapkan mereka untuk menjalankan berbagai tugas dan tempat untuk memperbaharui dan membangun Gereja.
Pertama kalinya praktek-praktek Pentakostal masuk di tubuh Katolik tampaknya muncul pertama kali di beberapa Universitas Katolik di Amerika Serikat, seperti Universitas Notre Dame. Para guru besar di unversitas-universitas ini memulai kegiatan ibadah-ibadah doa pribadi bersama kaum awam lainnya dengan gaya karismatik.
Gerakan Karismatik ini disahkan oleh Leo-Josephus Kardinal Suenens, seorang Kardinal liberal di Gereja Katolik.[1]
Gerakan ini semakin populer di antara komunitas Filipino dan Hispanik Amerika Serikat. Pada tahun 2003, Gerakan ini telah beranggotakan 119 juta orang di 230 negara di seluruh dunia, menurut David Barret, Ketua Gerakan Penginjilan Global di Richmond, Virginia.
Elemen karismatik di dalam Gereja Katolik adalah masih jelas sekali saat ini seperti pada masa Kekristenan mula-mula, sekalipun manifestasi-manifestasinya mungkin tidak sedramatis seperti pada masa-masa awal itu. Hal ini tampaknya merupakan hasil dari semakin tegak-berdirinya Gereja di dunia, dan usaha untuk hidup kudus semakin menjadi sesuatu yang umum. Namun demikian, karisma seperti terlihat dalam tulisan-tulisan Paulus, khususnya surat-surat Roma, 1 Korintus, dan 2 Korintus, tampaknya adalah sama dengan yang terjadi pada hari-hari ini.
[sunting] Reaksi Hirarki Gereja
Kemunculan gerakan ini menimbulkan dengan berbagai macam sikap dari kalangan Hirarki Gereja. Beberapa telah memulai untuk mendukung gerakan ini sebagai petanda ekumenisme (inisiatif menuju ke keesaan di antara denominasi-denominasi Kristen). Gerakan ini juga dianggap mampu membawa gereja-gereja Katolik dan Protestan ke dalam suatu persatuan Tubuh Kristus. Dukungan ini semakin melemah belakangan karena adanya pemikiran bahwa sikap anti-fundamentalis di kalangan karismatik bisa membahayakan ekumenisme antara kaum Katolik dan non-Katolik.
Di Amerika Serikat, penurunan jumlah jemaat yang hadir di gereja-gereja Katolik dan peningkatan popularitas Gerakan Karismatik telah menyebabkan para Uskup untuk menaruh perhatian khusus akan komunitas baru ini, yang jumlahnya mungkin terbesar di antara jemaat mereka.
Tiga Paus telah mengakui akan Gerakan ini: Paus Paulus VI, Paus Yohanes Paulus II, dan Paus Benediktus XVI. Paus Yohanes Paulus II menyatakan bahwa Gerakan ini merupakan bagian integral dari pembaharuan seluruh Gereja Katolik. Baik Paus Paulus VI maupun Paus Benediktus XVI, selain mengakui aspek-aspek yang baik dari Gerakan tersebut, pada saat yang sama juga memperingatkan para anggota Gerakan untuk tetap mempertahankan hubungan mereka dengan Hirarki Gereja.[2]
[sunting] Hubungan dengan Gerakan Karismatik lainnya
Hubungan antara gerakan Katolik Karismatik dengan gerakan Karismatik lain merupakan kajian yang rumit. Di satu sisi, kebanyakan pengamat setuju bahwa gerakan Katolik Karismatik diinspirasikan oleh Gerakan Karismatik lainnya termasuk Pentakosta. Sekalipun demikian, beberapa di dalam gerakan Katolik Karismatik modern akan menolak memiliki hubungan apa pun dengan Protestanisme, dan mengklaim contohnya bahwa cara berdoa karismatik mereka dan tata cara liturgi lainnya berkembang secara alamiah.
Walaupun memiliki kesamaan dalam cara berdoa dengan non-Katolik Karismatik lainnya, kebanyakan (tapi tidak semua) kaum Katolik modern tetap menekankan – lebih lagi oleh Katolik tradisional – akan devosi kepada Santa Perawan Maria, sebuah hal yang tidak dilakukan oleh kaum Protestan.
[sunting] Pranala Luar
- (id) Pembaharuan Karismatik Katolik
- (id) Berita KWI - 10 November 2002 - Paus Yohanes Paulus II: Pembaharuan Karismatik adalah Tanda Harapan
- (en) Gerakan Katolik Karismatik - Dari Departemen Penginjilan, Keuskupan Johannesburg, Afrika Selatan
- (en) Alamat Paus Yohanes Paulus II untuk Dewan ICCRO
- (en) Renewal Ministries
- (en) Catholic Charismatic Center
- (en) International Catholic Charismatic Renewal Services
- (en) Catholic Charismatic Renewal in England
[sunting] Buku-Buku
- Paul Josef Cordes (December 1997). Call to Holiness: Reflections on the Catholic Charismatic Renewal. Michael Glazier Books. ISBN 0814658873.
[sunting] Referensi
- ^ Leon Joseph, Cardinal Suenens, A New Pentecost?, (Darton, Longman & Todd, Ltd., 1974)
- ^ Donovan, Collin B., Charismatic Renewal - General. (Eternal Word Television Network. http://www.ewtn.com/expert/answers/charismatic_renewal.htm. Retrieved 18 April 2006.)