Pulau Bawean
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Bawean adalah sebuah pulau yang terletak di Laut Jawa, sekitar 150 kilometer sebelah utara Pulau Jawa. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Kota terbesarnya adalah Sangkapura selain juga Tambak. Bawean memiliki 2 kecamatan yaitu Sangkapura dan Tambak. Jumlah penduduknya sekitar 70.000 jiwa, kebanyakan memiliki mata pencaharian sebagai nelayan atau petani selain juga menjadi TKI di Singapura atau Malaysia. Etnis mayoritas penduduk Bawean adalah Suku Madura (meski Bahasa Madura yang digunakan memiliki perbedaan dengan yang dituturkan di Pulau Madura), diikuti oleh Suku Jawa dan suku-suku lain misalnya Bugis dan Mandailing.
Daftar isi |
[sunting] Etimologi
Kata Bawean berasal dari bahasa Sansekerta, yang berarti ada sinar matahari. Menurut legenda, sekitar tahun 1350, sekelompok pelaut dari Kerajaan Majapahit terjebak badai di Laut Jawa dan akhirnya terdampar di Pulau Bawean pada saat matahari terbit. Awal abad ke-16, agama Islam masuk ke Bawean yang dibawa oleh Maulana Umar Mas'ud. Makamnya hingga kini merupakan tujuan peziarah lokal maupun dari luar Bawean.
[sunting] Pulau Putri
Bawean sering disebut juga Pulau Putri karena banyak laki-laki muda yang merantau ke pulau Jawa atau ke luar negeri. Orang Bawean yang merantau ke Malaysia dan Singapura membentuk perkampungan di sana. Di negeri jiran masyarakat Bawean dikenal dengan istilah orang Boyan. Banyak juga para perantau ini yang berhasil dan menjadi orang terkenal di Indonesia.
[sunting] Geografi
Diameter pulau Bawean kira-kira 12 kilometer dan jalan yang melingkari pulau ini kira-kira panjangnya 70km dan bisa ditempuh dalam waktu 1-2 jam. Bawean memiliki atraksi pariwisata yang cukup menawan, terutama pantai-pantainya. Ada juga sebuah danau yang terletak tepat di tengah-tengah pulau bernama Danau Kastoba. Pulau-pulau kecil lainnya juga tidak kalah menarik untuk di kunjungi. Contohnya Pulau Gili.
[sunting] Flora dan Fauna
Di Bawean terdapat spesies rusa yang hanya ditemukan di Bawean. Bahasa latin buat spesies ini adalah axis kuhli. Selain itu di pulau Bawean juga ditanam manggis, salak, buah merah, dan durian yang dikonsumsi di pulau ini. Puluhan spesies ikan laut juga terdapat di pantai pulau ini.
[sunting] Lain-lain
Tidak ada universitas di Bawean. Pendidikan hanya setingkat SMA atau Madrasah Aliyah. Mayoritas penduduk Bawean beragama Islam, sedangkan penduduk non-Muslim biasanya adalah para pendatang.
Yang khas dari Bawean adalah batu onyx. Sejenis batu marmer. Batu ini dijadikan hiasan dan juga lantai. Selain itu juga ada "buah merah". Ini berbeda dengan buah merah asli papua. Bentuknya bulat seperti apel. Namun ada yang seperti ini di Magetan tapi warnanya agak kuning.