Wayang krucil
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Wayang krucil adalah jenis wayang yang terbuat dari kayu yang pipih. Tangan wayang ini dibuat dari kulit yang ditatah. Berbeda dengan wayang lainnya, wayang krucil memiliki gagang yang terbuat dari kelanjutan bahannya. Wayang krucil, konon pertama kali diciptakan oleh Pangeran Pekik dari Surabaya.
Di daerah Jawa Tengah wayang krucil memiliki bentuk yang mirip dengan wayang gedog. Tokoh-tokohnya memakai dodot rapekan, berkeris, dan menggunakan tutup kepala tekes (kipas). Sedangkan, di Jawa Timur tokoh-tokohnya banyak yang menyerupai wayang kulit purwa , raja-rajanya bermahkota dan memakai praba. Di Jawa Tengah, tokoh-tokoh rajanya bergelung Keling atau Garuda Mungkur saja.
Cerita yang dipakai dalam wayang krucil umumnya mengambil dari zaman Panji Kudalaleyan di Pajajaran hingga zaman Prabu Brawijaya di Majapahit. Namun, tidak menutup kemungkinan wayang krucil memakai cerita wayang purwa dan wayang menak, bahkan dari babad tanah jawa sekalipun.
Gamelan yang dipergunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang ini amat sederhana, berlaras slendro dan berirama playon bangomati (srepegan). Namun, ada kalanya wayang krucil menggunakan gendhing-gendhing besar, seperti wayang krucil keraton Surakarta yang seluruh badannya terbuat dari kulit.
[sunting] Tokoh-tokoh
Beberapa tokoh wayang krucil adalah:
- Damarwulan
- Menakjingga
- Layangseta
- Layang Kumitir
- Logender
- Prabu Kencanawungu
- Patih Udara
- Wahita
- Puyengan
- Adipati Sindura
- Menak Koncar
- Ranggalawe
- Buntaran
- Watangan
- Anjasmara
- Banuwati
- Panjiwulung
- Sabdapalon
- Nayagenggong
- jaka Sesuruh
- Prabu brawijaya
- Angkatbuta
- Ongkotbuta
- Dayun
- Melik
- Klana Candrageni
- Klanasura
- Ajar Pamengger
- Dewagung Walikrama
- Dewagung Baudenda
- Daeng Marewah
- Daeng Makincing